- Berakhirnya kebersamaan Ismed Sofyan dengan Persija Jakarta turut meninggalkan sekelumit kisah yang akan dikenang dalam sejarah.
- Sepanjang 21 tahun masa pengabdiannya untuk Persija, Ismed Sofyan mengalami beragam momen pasang-surut bersama Macan Kemayoran.
- Setelah melewati berbagai momen itu, pemain dengan sapaan Bang Haji baru bisa mempersembahkan juara saat usianya menginjak kepala empat.
SKOR.id – Setelah melewati kebersamaan yang berlangsung selama kurang lebih 21 tahun, Ismed Sofyan akhirnya resmi menyampaikan perpisahannya dengan Persija Jakarta pada Selasa (13/9/2022).
Kata-kata perpisahan untuk Persija dan Jakmania ini disampaikan Ismed Sofyan melalui sebuah unggahan via akun Instagram miliknya.
Ismed Sofyan mengatakan, status kontraknya dengan tim berjulukan Macan Kemayoran ini sejatinya sudah resmi berakhir pada 11 Agustus 2022.
"Kalimat sederhana untuk The Jakmania," tulis pemain berusia 43 tahun tersebut mengawali kata-kata perpisahannya dengan Persija Jakarta, Selasa (13/9/2022).
"Saya akan langsung pada intinya. Status saya sudah bukan sebagai pemain Persija lagi per tanggal 11 Agustus (2022). Saya sudah menyelesaikan kontrak dengan tim manajemen.”
“Akan tetapi Insya Allah, saya tetap akan gantung sepatu sebagai pemain bola, tapi tidak di Persija," tulisnya menambahkan.
Bagi Ismed Sofyan, kariernya yang telah merentang selama kurang lebih 21 tahun bersama Persija Jakarta bukanlah waktu yang singkat.
Selama itu pula, lelaki yang akrab disapa dengan Bang Haji juga telah berbagi kisah suka maupun duka bersama Jakmania.
Oleh karena itu, Bang Haji secara khusus menyampaikan salam hormat terakhirnya kepada suporter fanatik Macan Kemayoran itu saat berpisah dengan Persija.
Perjalanan Karier Ismed Sofyan
Ismed Sofyan terhitung menjalani perjuangan yang panjang sebelum akhirnya bisa menjadi salah satu pemain legendaris Persija Jakarta.
Pesepak bola kelahiran Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang ini menimba ilmu sepak bola secara lebih serius ketika bergabung dengan Diklat Ragunan (1996-1997).
Setelah itu, baru pada 1997 Ismed mulai menancapkan kiprah pertamanya di level profesional ketika bermain untuk PSBL Langsa.
Sebelum akhirnya bergabung dengan Persija, Ismed terlebih dahulu mengabdikan dirinya untuk Persiraja Banda Aceh (1998-2000) dan Persijatim Jakarta Timur (2000-2002).
Selain itu, Bang Haji juga memiliki rekam jejak bersama timnas Indonesia. Bahkan, dia sudah mengabdi untuk skuad Garuda sejak level U-18.
Seiring berjalannya waktu, Bang Haji menapaki level yang lebih tinggi, mulai dari U-19, U-23, hingga akhirnya bisa menjadi bagian dari skuad senior.
Suka Duka Ismed Sofyan Bersama Macan Kemayoran
Selama memperkuat Persija, perjalanan yang dilewati Ismed Sofyan tak berlangsung mulus karena diwarnai berbagai momen dramatis.
Salah satu momen terendahnya bersama Macan Kemayoran ialah ketika berjuang dari jurang degradasi pada Indonesia Super League (ISL) 2013.
Ketika itu, skuad Persija tengah limbung karena ditinggal beberapa pemain andalannya dengan berbagai alasan. Akibatnya, performa Persija turun drastis.
“Bagi saya, musim 2013 adalah momen terendah selama di Persija,” kata Ismed pada medio Juli 2021 seperti dilansir dari laman resmi klub.
Persija pun musim itu hanya bisa meraih 12 kemenangan. Mereka juga sempat mencatatkan enam kekalahan beruntun di ISL 2013.
Untungnya, Macan Kemayoran saat itu mampu berjuang lolos dari degradasi seusai mengakhiri persaingan di peringkat ke-11 dari 18 kontestan ISL 2013.
“Persija biasanya langganan papan atas. Tetapi, musim itu teruruk. Itu momen paling sulit buat saya,” katanya.
Musim 2013 sebetulnya bukan menjadi satu-satunya momen paling pahit yang dirasakan oleh Bang Haji selama menetap di klub Ibu Kota.
Sebab, delapan tahun sebelumnya, dia nyaris mempersembahkan gelar juara pertamanya untuk Macan Kemayoran, tepatnya di Divisi Utama Liga Indonesia dan Piala Indonesia.
Namun dalam dua kompetisi itu, Persija gagal meraih trofi juara. Di final Divisi Utama, Persija kalah lewat perpanjangan waktu dari Persipura Jayapura dengan skor 2-3.
Sedangkan pada final Piala Indonesia, Persija takluk 3-4 dari Arema Malang. Lagi-lagi, Macan Kemayoran tumbang lewat babak perpanjangan waktu.
"Sebenarnya itu musim yang pahit karena kami punya kans juara di dua kompetisi yang finalnya dimainkan di Jakarta. Sayang, semua gagal juara,” ujar Ismed.
Prestasi Bang Haji untuk Tim Ibu Kota
Ismed Sofyan harus melewati penantian yang cukup panjang untuk bisa mengangkat trofi di podium juara selama memperkuat klub berlogo Monas ini.
Sebab setelah lebih dari 18 tahun masa pengabdiannya, Ismed baru bisa membawa Persija juara pada musim 2018. Saat itu, usianya sudah masuk kepala empat.
Ketika itu, Macan Kemayoran sukses merebut dua gelar mayor di bawah asuhan pelatih Stefano Cugurra, yakni Liga 1 2018 dan Piala Presiden 2018.
Rangkaian kisah manis pada 2018, diakui Ismed, menjadi salah satu momen terbaiknya bersama Macan Kemayoran.
“Dari awal kompetisi, kami sudah di papan atas, kalau tidak di peringkat kedua, ya, posisi ketiga,” ujar Ismed bercerita, yang dikutip dari laman resmi klub.
Dari total 34 pertandingan, Persija kala itu mencatat 18 kemenangan, delapan hasil imbang, dan delapan kekalahan.
Dalam lima pertandingan terakhir, Ismed Sofyan dan kolega bahkan tidak pernah kehilangan poin.
“Saat itu, kondisi tim sangat solid. Kebersamaan antarpemain sangat terasa, tidak pernah berjarak,” ucap Ismed Sofyan menambahkan.
Baca Juga Skor 5 lainnya:
Eksklusif: Bek Kanan Terbaik yang Dimiliki Indonesia Sekarang Menurut Ismed Sofyan
Eksklusif: Thomas Doll di Mata Ismed Sofyan, Berbeda karena Merangkul Semua
Eksklusif: Ismed Sofyan Akui Lakukan Kesalahan Fatal untuk Timnas Indonesia di Piala Asia 2007