SKOR.id - Persoalan di tubuh Sriwijaya FC tak kunjung selesai. Terkini, presiden klub, Bakti Setiawan, mengumumkan pengunduran dirinya per 1 April lalu.
Sosok yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) itu diketahui mengalami masalah kesehatan sehingga memilih untuk melepas posisinya.
"Pak Bakti mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Beliau terkena stroke ringan, sesuai surat dokter," ujar Komisaris Utama PT SOM, Asfan Fikri Sanap, dikutip dari Tribun Palembang.
Tanpa kehadiran Bakti Setiawan, kegiatan operasional Sriwijaya FC bakal dialihkan kepada dua petinggi, yakni direktur keuangan dan direktur marketing.
Merekalah nanti yang akan membereskan beberapa persoalan pelik yang sedang melilit Laskar Wong Kito, termasuk tunggakan gaji.
Seperti diketahui, Sriwijaya FC belum melunasi kewajiban mereka kepada pemain dan ofisial selama dua bulan terakhir Liga 2 2023-2024.
Dan, berdasarkan informasi terkini, utang tersebut baru dibayarkan separuhnya jelang Lebaran.
Hal ini mengindikasikan bahwa Sriwijaya FC memang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Tak cuma di lapangan, di mana mereka nyaris terdegradasi ke Liga 3, musim lalu, tapi juga di sektor manajemen.
Klub juara Indonesia Super League 2011-2012 itu dirundung krisis finansial dan terancam ditinggal para pemain andalan.
Bahkan, pelatih Hendri Susilo sudah lebih dulu cabut dan menyeberang ke sesama tim Sumatra, Semen Padang FC, yang akan berlaga di Liga 1.
Para suporter pun mulai khawatir tim kesayangan mereka tidak bisa menyiapkan skuad dengan baik jelang musim baru Liga 2.
Salah satu kelompok suporter, Ultras Palembang, menyarankan agar kepemimpinan klub diserahkan saja kepada Syahrial Oesman, yang merupakan pendiri Sriwijaya FC.
Mantan Gubernur Sumatra Selatan itu dinilai punya banyak koneksi dan mampu mendatangkan sponsor untuk klub mengarungi Liga 2 2023-2024.
Tapi, tak sedikit pula yang kontra. Syahrial Oesman, yang mencalonkan diri kembali menjadi Gubernur Sumsel periode 2024-2029, dianggap hanya menjadikan Sriwijaya FC sebagai kendaraan politiknya.
Inilah serangkaian problem yang sedang dihadapi Sriwijaya FC jelang dimulainya musim baru Liga 2.
Mereka benar-benar harus menata kembali struktur klub dari manajemen hingga skuad sebelum berpikir mencanangkan target.
Jika internal saja belum beres, tentu bakal sulit bersaing dan bangkit promosi ke Liga 1.