- Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, yakin Paralimpiade berjalan lancar walau kasus Covid-19 meningkat.
- IPC meyakinkan semua pihak, mereka telah menyiapkan skenario matang untuk menggelar Paralimpiade Tokyo.
- Paralimpiade Tokyo 2020 adalah wadah untuk para atlet disabilitas bersuara di tengah pandemi Covid-19.
SKOR.id - Dua hari menjelang upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020, gelombang penolakan kejuaraan semakin tinggi.
Pihak yang menolak Paralimpiade 2020 berargumen peningkatan kasus Covid-19 dalam negeri, terutama di Tokyo yang jadi pusat kegiatan, akhir-akhir ini.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, menjawab keraguan tersebut dalam konferensi pers, Minggu (22/8/2021).
Andrew Parsons mengklaim pihaknya terus mengupayakan persiapan Paralimpiade dengan matang, tak terkecuali di tengah pandemi Covid-19.
"Kami tak akan cepat berpuas diri jika menyangkut keselamatan Paralimpiade dan populasi warga Jepang. Kami yakin bisa menggelar dan menyajikan Paralimpiade dengan aman," katanya dilansir Inside The Games.
"Kami telah mempersiapkan diri untuk hal ini selama 18 bulan terakhir sejak penundaan (Maret 2020). Ini adalah apa yang kami ingin lakukan di sini."
Lebih lanjut, Andrew Parsons menyebut panitia tak mungkin melanjutkan persiapan jika tidak siap menggelar turnamen, 24 Agustus-5 September mendatang.
Olimpiade Tokyo 2020 yang resmi ditutup pada 8 Agustus 2021 menjadi pedoman IPC bahwa Paralimpiade juga akan sukses diselenggarakan.
"Bersama pemerintah dan Komite Organisasi di Tokyo, kami akan berikan yang terbaik untuk memastikan Paralimpiade berjalan aman untuk semua orang, terutama warga Jepang," katanya.
"Kami tidak akan mungkin berada di sini jika tidak meyakini sanggup menggelar Paralimpiade 2020 secara aman."
"Jika kami melihat Paralimpiade bakal jadi ancaman untuk populasi Jepang, tentunya kami tidak akan menggelarnya."
"Dengan pengalaman Olimpiade, kami juga yakin bisa melakukannya demi para atlet, 1,2 miliar warga disabilitas, serta warga Jepang pada umumnya."
View this post on Instagram
Andrew Parsons menambahkan, Paralimpiade bukan sekadar ajang olahraga untuk atlet disabilitas tapi juga memberi mimbar bagi mereka untuk bicara di kancah global.
"Tinggal dua hari menuju upacara pembukaan untuk ajang paling krusial bernama Paralimpiade Tokyo," ia menuturkan.
"Seperti kita tahu, para disabilitas sangat terdampak pandemi. Mereka terabaikan. Oleh karena itu, kami memberi wadah untuk mereka bersuara melalui Paralimpiade."
"Ini bukan sekadar ajang olahraga, tapi kami menempatkan para disabilitas sebagai jantung dari agenda ini. Kami siap untuk mengubah dunia dengan ajang ini."
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, Helo, dan Pinterest, serta dengarkan Podcast kami di Spotify.
Teka-teki Karier Manny Pacquiao, Lanjut Bertinju atau Fokus Incar Kursi Presiden Filipina https://t.co/wTC8ibMzyH— SKOR.id (@skorindonesia) August 22, 2021
Berita Paralimpiade Tokyo Lainnya:
Paralimpiade Tokyo 2020: Petembak Debutan Indonesia Siapkan Mental untuk Hasil Terbaik
Siap Rebut Medali, Muhammad Fadli Imammuddin Mulai Berlatih di Lokasi Paralimpiade Tokyo 2020