- Thomas Bach memuji keberhasilan Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung di tengah pandemi.
- Kini, fokus IOC salah satunya adalah menyukseskan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
- Thomas Bach berharap Beijing 2022 jadi sinyal baik untuk olahraga dunia pascapandemi.
SKOR.id - Pengujung 2021, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan Olimpiade Tokyo 2020.
Setelah tertunda satu tahun, Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada 24 Juli-8 Agustus, berhasil diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.
Thomas Bach, dalam rilis IOC, menulis bahwa Tokyo 2020 jadi salah satu bentuk solidaritas dunia termasuk juga atlet-atlet yang bertanding.
Tokyo 2020 menjadi gambaran nyara bagi para atlet untuk tetap berjuang dengan kondisi yang serba sulit di tengah pandemi seperti sekarang ini.
"Akhir tahun ini, kita bisa melihat satu pencapaian besar lewat Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengatakan: kita berhasil," tulis Bach.
"Kami sangat senang mendengar respons para atlet yang mengapresiasi penyelenggaraan Olimpiade (Tokyo) secara aman."
"Seluruh dunia, dari berbagai lapisan masyarakat, juga memberikan respon yang luar biasa atas berjalannya Olimpiade (2020)."
"Kejuaraan itu berjalan sukses di semua hal. Pertama dan yang terpenting, berkaitan dengan atlet dan penonton di dunia yang menjadi nilai berharga bagi Olimpiade."
Tahun 2022, tepatnya 4-20 Februari, Beijing akan mencatat sejarah dengan menggelar Olimpiade Musim Dingin.
Beijing akan menjadi kota pertama di dunia yang pernah jadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas (2008) dan Musim Dingin.
Thomas Bach pun berharap Olimpiade Musim Dingin di Beijing, tahun depan, juga berjalan dengan aman dan lancar.
"Kami menantikan kesuksesan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022," kata pria yang pernah menjadi atlet tersebut.
"Keyakinan ini berdasarkan pengalaman, Olimpiade Musim Dingin (di Beijing) akan berjalan lancar dan aman untuk semua orang."
"Olimpiade Musim Dingin ini akan membuka era baru untuk olahraga musim dingin secara global," ia menambahkan.
Thomas Bach juga berharap gelaran Olimpiade Musim Dingin di tengah pandemi, kembali menjadi contoh untuk kompetisi yang damai.
"Olimpiade bebas dari semua jenis konflik karena dalam Olimpiade kita semua sejajar. Kami akan memperkuat solidaritas dengan yayasan pengungsi," katanya.
"Kami mendukung atlet di seluruh dunia dan memberikan dukungan penuh kepada komunitas Olimpiade di Afghanistan," imbuhnya.
Pria asal Jerman itu menambahkan, Olimpiade Musim Dingin 2022 diharapkan semakin mengangkat pamor olahraga musim dingin.
"2022 akan jadi peluang yang luar biasa untuk komunitas Olimpiade. Juga peluang besar untuk memperkuat peran olahraga di masyarakat dalam membangun dunia yang lebih baik setelah pandemi," jelasnya.
"2022 akan menjadi peluang bagi kita semua untuk menghidupkan motto Olimpiade, yakni berjalan lebih cepat, meraih lebih tinggi, dan menjadi lebih kuat dengan berdiri bersama-sama dalam solidaritas," imbuhnya.
Jelang leg kedua Indonesia vs Thailand di Final #PialaAFF2020 , saatnya optimis atau realistis? Simak obrolan RAYU alias @Raisadnan & @Yusufk09 di sini https://t.co/VrHHCtt6So— SKOR.id (@skorindonesia) December 31, 2021
Berita Olimpiade Beijing 2022 Lainnya:
Belgia Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, ''Sekutu'' Amerika Serikat Bertambah
Waspadai Omicron, Panitia Olimpiade Beijing 2022 Akan Utamakan Pesawat Carter