- Pebulu tangkis Myanmar, Thet Htar Thuzar, menyita perhatian dalam laga kontra wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
- Paras rupawan ditambah skill aduhai membuat Thet Htar Thuzar jadi buah bibir di dunia maya.
- Namun, di balik prestasinya di dunia tepok bulu, Thet Htar Thuzar pernah dilarang bermain bulu tangkis oleh sang ayah.
SKOR.id - Pebulu tangkis asal Myanmar, Thet Htar Thuzar, jadi perhatian di dunia maya. Namun, ada masa lalu yang kelam di balik prestasinya.
Tim bulu tangkis Indonesia berhasil melanjutkan tren positif di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lewat kemenangan Gregoria Mariska Tunjung.
Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia tersebut sukses mengandaskan pemain Myanmar, Thet Htar Thuzar, dengan skor 21-11, 21-8.
Tidak hanya kemenangan Gregoria Mariska Tunjung yang menyita perhatian. Sosok jelita sang lawan juga menjadi buah bibir di dunia maya.
Lahir di Yangon, Myanmar, 15 Maret 1999, Thet Htar Thuzar merupakan pemain tunggal putri yang menempati peringkat ke-65 dunia.
Darah bulu tangkis mengalir deras dalam diri Thet Htar Thuzar. Kedua orangtuanya merupakan mantan atlet tepok bulu nasional Myanmar.
Sayang ayah, Tun Tun Zaw, merupakan juara nasional empat kali dan pernah melatih bulu tangkis di Thailand selama beberapa tahun.
Hingga saat ini, pemain berusia 22 tahun tersebut memiliki catatan mentereng di level BWF International Challenge.
Tak kurang dari delapan gelar turnamen internasional telah dikantongi, termasuk Egypt International 2018 yang paling berkesan bagi Thet Htar Thuzar.
Namun, di balik segala prestasinya dalam bulu tangkis, ternyata tersimpan kisah kelam di awal perjumpaannya dengan bulu tangkis.
"Ayah tidak ingin saya bermain bulu tangkis karena olahraga ini tidak dapat dukungan yang cukup dari pemerintah," ujarnya dilansir dari Tokyo2020.
"Namun, sedikit demi sedikit saya mulai mengembangkan passion di olahraga ini. Saya posisi ketiga di Thailand, yang menginspirasi untuk menekuni bulu tangkis."
"Akhirnya, justru ayah saya yang mulai memberi saya latihan rutin," pemain yang mengidolakan Tai Tzu Ying dan Ratchanok Intanon itu melanjutkan.
Lihat postingan ini di Instagram
Menjadi debutan di Olimpiade Tokyo 2002, Thet Htar Thuzar tak ragu mematok target tinggi. Tak tanggung-tanggung, dirinya langsung mengincar medali di Tokyo.
Namun, dengan kekalahan yang dideritanya atas Gregoria, jalannya menuju medali Olimpiade Tokyo 2020 dipastikan akan semakin terjal.
Ia harus menang dalam laga kedua melawan Lianne Tan (Belgia) pada Selasa (27/7/2021) mendatang untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita bulu tangkis lainnya:
Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Gregoria Mariska Tunjung Tundukkan Wakil Myanmar
Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin, Sakit Keras di Tengah Ingar Bingar Olimpiade
Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Petik Kemenangan Pertama