- Potensi pengaturan skor dan adanya mafia bola dalam lanjutan Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 dinilai sangat besar.
- Mantan Ketua Umum The Jakmania, Richard Ahmad, mengimbau rekan-rekan suporter ikut aktif mengawasi.
- PT LIB, operator kompetisi, sudah menjalin kerja sama dengan Satgas Antimafia Bola namun masih diragukan.
SKOR.id - Pengaturan skor atau match fixing dalam kompetisi, lanjutan Liga 1 dan Liga 2, diyakini berpotensi sangat besar. Pasalnya, situasi sedang sangat tidak ideal.
Asumsinya, dalam kondisi normal saja banyak kasus pengaturan skor, dugaan mafia sepak bola, juga kepemimpinan wasit yang tak adil, apalagi dalam situasi saat ini.
Pasalnya, pemain-pemain dalam Liga 1 dan Liga 2 2020 sama-sama tak mendapat haknya secara penuh. Itu sesuai dengan surat keputusan atau kebijakan PSSI.
Sudah begitu tak ada degradasi. Tanpa adanya degradasi, peluang oknum klub atau pemain menjual pertandingan demi uang, kesempatanya sangat terbuka lebar.
Hal inilah yang dirisaukan mantan Ketua Umum The Jakmania, Richard Ahmad. Menurutnya, antisipasi isu pengaturan skor harus dilakukan secara masif dan terencana.
"Ada gaji full dan ada degradasi, mafia full bermain, apalagi kondisi sulit begini. Pastinya banyak juga cari keuntungan dalam situasi sulit begini," kata Richard.
"Makanya perlunya ada pengawasan terkait pelaksanaan liganya," Richard menambahkan, Senin (14/9/2020). Baginya, pengawasan bisa menjadi kunci kesuksesan.
Karenanya pula, Richard mengimbau suporter sepak bola Indonesia, ikut mengawasi dengan saksama. Minimal, menekan klub agar tidak berbuat semaunya.
"Saya menghimbau kepada rekan-rekan supporter harus ikut mengawasi managemen dan pemain klub-klub masing masing supaya bersih," katanya.
Krusialnya lagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Richard yakin, sepak bola Indonesia akan banyak dipantau publik mancanegara.
"Karena kita punya cita-cita serta visi yang sama bahwa perbaikan dan akuntabel dalam managemen sepak bola kita," ucap Richard kepada Skor.id.
"Dalam hal ini FIFA tetap percaya dengan Indonesia. Apalagi kita persiapan Piala Dunia U-20 2021. Itu penting dan harus terjaga," Richrad Ahmad memungkasi.
Terkait hal ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menjalin kerja sama dengan polisi, yakni Satuan Tugas Antimafia Sepak Bola, beberapa waktu lalu.
Tujuan PT LIB selaku operator Liga 1 2020 dan Liga 2 2020, gerakan mafia yang akan mengatur skor atau pertandingan, bisa dideteksi dan diringkus.
Namun, selama dua tahun terakhir, kinerja Satgas Antimafia Bola agak menurun. Tidak seperti tahun pertama dibentuk, yang membuat gebrakan besar.
Malahan, Satgas Antimafia Bola terkesan tebang pilih. Salah satunya dalam kasus Joko Driyono yang pada akhirnya tak terkait pengaturan skor.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita PT LIB Lainnya:
Misi PT LIB Sukseskan Lanjutan Liga 1 dan Tak Menampik Risiko soal Penularan Covid-19
Ini Permintaan PT LIB ke Bhayangkara FC, PascaDKI Jakarta Terapkan PSBB Jilid II
PSM Makassar Belum Latihan, PT LIB Bicara soal Komitmen Klub Ikut Kompetisi