- Pemain asal Papua semakin menunjukkan perannya dalam Indonesia Basketball League (IBL).
- NSH Mountain Gold Timika mendorong pemain Papua bisa mendapatkan tempat di tim profesional.
- Henry Lakay dianggap yang paling menonjol di IBL 2021 bersama Satya Wacana Saints Salatiga.
SKOR.id - Pemain-pemain asal Papua semakin menunjukkan perannya dalam Indonesian Basketball League (IBL).
Hal ini membuktikan betapa kompetisi bola basket profesional di Tanah Air semakin menunjukan kemajuan hingga ke daerah.
Dengan kata lain, IBL semakin mampu menjangkau potensi-potensi basket yang tersebar di wilayah Indonesia dengan lebih luas.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Kalau dilihat dari sejarah, tepatnya pada 2013, hanya ada tiga pemain basket asal Papua di kompetisi basket profesional Indonesia.
Ketiga pemain basket asal Papua tersebut adalah Yopie France Giay, Rionny Rahangmetan, dan Vinton Nolland Surawi.
Namun, mungkin hanya Vinton Nolland Surawi dan Rionny Rahangmetan yang sempat merasakan era baru IBL.
Seiring waktu, jumlah pemain Papua di kompetisi basket nasional terus bertambah dari musim ke musimnya.
Misalnya pada IBL 2021, beberapa nama pemain Bumi Cendrawasih menghiasi kasta tertinggi bola basket di Tanah Air tersebut.
Riggs Parieri Ronsumbre, Henry Cornelis Lakay, Melki Sedek Basik Basik, Hengki Infandi, Imanuel Onawame, Achmad Jufri Abdu, dan Armando Fredik Yegiwar.
Kehadiran NSH Mountain Gold Timika, juga mendorong para pemain Papua bisa mendapatkan tempat di tim profesional.
Mereka bisa mewujudkan mimpinya untuk menjadi pemain basket, seperti Imanuel Onawame dan Achmad Jufri Abdu.
Keduanya memang belum punya menit bermain yang banyak, namun seiring waktu, kelak mereka bisa diandalkan.
Selain itu, Armando Fredik Yegiwar yang bergabung Indonesia Patriots, program PP Perbasi yang berisi pemain muda berbakat.
Beberapa nama lain tak perlu diragukan kemampuannya. Hengki Infandi (NSH Mountain Gold Timika), salah satu point guard andalan tim.
Dilansir situs IBL, Armando Fredik Yegiwar mencetak 3,2 PPG, 2,7 RPG, dan 0,7 APG dalam waktu 14,1 menit per game musim lalu.
Sedangkan untuk Hengky Infandy dan Riggs Parieri dinilai memiliki kecepatan dalam melakukan penetrasi ke paint area.
Riggs Parieri dimainkan saat Hangtuah butuh pemain yang mampu menerapkan strategi fast-break, sekaligus salah satu senjata rahasia di lini kedua Hangtuah.
Berbeda dengan kedua pemain itu, Henry Lakay yang memperkuat Satya Wacana Saints Salatiga mungkin jadi yang paling menonjol.
Henry Lakay mengikuti jejak idolanya, Yopie France Giay, yang dulu juga bermain untuk Satya Wacana. Dengan tinggi 196 cm, perannya di bawah ring makin kuat.
Soal kontribusi pada IBL 2021, ia mencetak 7,0 PPG, 5,0 RPG, dan 1,5 APG. Sayang, menit bermainnya lebih sedikit jika dibandingkan musim lalu.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita IBL Lainnya:
Badai Eksodus Landa Bima Perkasa Usai IBL 2021, Kini Giliran Tifan Eka Pradita
Kini Bintang Basket Indonesia, Arki Dikania Wisnu Sempat Tekuni Sepak Bola