- Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) berhasil raih prestasi dalam gelaran E-Kempo IKF World Championship 2021.
- Indonesia yang berpartisipasi dalam 28 dari 36 nomor kata sukses merebut lima medali emas, enam perak, dan lima perunggu.
- Porkemi berencana melaporkan hasil yang diraih atlet kempo Indonesia dalam kejuaraan dunia secara virtual ini kepada KOI.
SKOR.id - Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi) berhasil meraih prestasi dalam gelaran E-Kempo IKF World Championship 2021 yang berlangsung 2-3 April lalu.
Para atlet Indonesia berhasil menunjukkan peningkatan prestasi dalam kompetisi yang berlangsung secara virtual tersebut.
Indonesia yang berpartisipasi pada 28 dari 36 nomor kata sukses merebut lima medali emas, enam perak, dan lima perunggu dalam kompetisi ini.
Hasil ini merupakan peningkatan karena Porkemi hanya mendapatkan satu medali perak dan satu medali perunggu dalam kejuaraan pertama.
Indonesia meraih medali untuk berbagai kategori usia dari yang paling muda 5-7 tahun hingga tertua di atas 37 tahun. Para peraih medali berasal dari delapan provinsi berbeda.
Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan prestasi yang dilakukan oleh Porkemi telah merata, meski organisasi ini baru berusia dua tahun.
“Hal ini menunjukkan pembinaan prestasi olahraga kempo telah merata dan tak hanya terpusat di Jakarta," ujar Timbul Thomas Lubis, Senin (5/4/2021).
"Meski baru berusia dua tahun, Porkemi telah berkembang dan ada di 24 provinsi dengan lebih dari 100 graha, dan lebih dari 2.500 anggota."
"Namun, bukan jumlah anggota yang kami kejar karena kami mementingkan kualitas,” Ketua Dewan Pengawas dan Pertimbangan Anggota Porkemi itu melanjutkan.
Porkemi berencana untuk melaporkan hasil yang diraih atlet kempo Indonesia dalam kejuaraan dunia virtual ini kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam waktu dekat.
E-Kempo IKF World Championship 2021 adalah kejuaraan virtual yang digelar oleh Federasi Kempo Internasional (IKF) untuk kedua kalinya.
Kompetisi ini mempertandingkan dua divisi utama, yaitu kata dan weapon kata. Setiap divisi kembali dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hard dan soft.
Prosedur untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini adalah mengirim rekaman video saat atlet memperagakan gerakan kata dan video tersebut akan dinilai oleh tiga orang juri.
Untuk memastikan penilaian yang adil, juri tidak boleh menilai atlet dari negara yang sama. Video yang dikirimkan pun harus merupakan satu video utuh dan tidak boleh disunting.
“Kami sudah menekankan pada para ksatria untuk tidak mengedit video yang mereka kirimkan," kata Wakil Sekretaris Jenderal I Porkemi, Musashi Nainggolan.
"Format yang diminta adalah mp4 dan ukuran satu video cukup besar. Penyelenggara punya tim kontrol kualitas yang memeriksa metadata setiap video untuk memastikan tidak diedit."
View this post on Instagram
Dengan prestasi yang mengilap, Timbul yakin kempo akan menjadi penyumbang medali bagi Indonesia jika dipertandingkan di multievent seperti Asian Games dan Olimpiade.
“Jika kempo masuk Olimpiade, Indonesia bisa dapat medali karena yang dipertandingkan adalah shorinji kempo tradisional ditambah sinkronisasi dan embu," kata Timbul.
"Kami akan menjelaskan kepada KOI dan pemerintah bahwa kempo adalah salah satu cabang olahraga yang harus didukung untuk masuk ke Olimpiade karena lebih cepat."
Timbul menambahkan bahwa Porkemi sudah mendapat persetujuan dari IKF untuk menggelar Kejuaraan Asia pertama yang rencananya akan dihelat 2022 atau 2023.
“Lupakan SEA Games. Kami sudah berbicara kepada Komite Olimpiade Indonesia bahwa IKF setuju untuk kejuaraan Asia pertama di Indonesia."
"Semoga dengan adanya kejuaraan Asia, kami bisa mendorong kempo masuk ke Asian Martial Arts Games dan setelah itu Olimpiade,” kata Timbul.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olahraga Lainnya:
Skorpedia: Sejarah Karate di Indonesia, Sebuah Perjalanan dari Negeri Sakura
Skorpedia: Mengenal Swiss System, Format Turnamen Catur yang Akan Diadopsi Liga Champions