SKOR.id - Polres Gresik resmi menetapkan delapan suporter Gresik United sebagai tersangka kasus kerusuhan di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur.
Sebagai informasi, kerusuhan suporter Gresik United terjadi usai menjamu Deltras FC Sidoarjo pada laga lanjutan Grup 3 Liga 2 2023-2024, Minggu (19/11/2023) sore.
Kala itu tim tuan rumah kalah 1-2 setelah sempat unggul lebih dulu. Dari berbagai foto dan video yang beredar, terjadi kerusuhan di area stadion yang mengakibatkan korban luka-luka dari berbagai pihak.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom dalam keterangan resminya mengatakan, setelah kejadian tersebut, tim gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Gresik berhasil mengamankan 15 orang yang diduga pelaku utama kerusuhan tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 15 orang tersebut dan dilakukan gelar perkara, Polisi menetapkan 8 orang menjadi tersangka. Dari situ, empat di antaranya berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH).
“Hasil gelar perkara ada delapan orang yang ditetapkan tersangka,” ujar AKBP Adhitya Panji Anom, Selasa (21/11/2023).
Barang bukti yang diamankan berupa satu buah HP, batu berbagai macam jenis dan ukuran, beberapa potongan kayu, visum Et Repertum.
Pasal yang dipersangkakan adalah Pasal 170 KUHP, Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 214 KUHP, yang berbunyi Pasal 170 ayat (2) ke 1e KUHP Barang siapa dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang yang mengakibatkan luka di ancam dengan penjara selama-lamanya 7 tahun.
Sementara itu Pihak Gresik United dan Deltras sudah mengonfirmasi bahwa kericuhan ini bukan disebabkan oleh gesekan antarsuporter. Namun, antara suporter Gresik United dan pihak keamanan.
Awalnya, suporter Gresik United, Ultrasmania, ingin melakukan demonstrasi di depan pintu VVIP sebagai bentuk ekspresi rasa kecewa atas hasil pertandingan.
Namun, niat tersebut dihalang-halangi oleh petugas keamanan. Suporter kemudian melampiaskan amarahnya dengan melempar batu ke arah petugas dan bus Deltras.
Kepolisian sempat bertahan, sebelum akhirnya tersulut dan berbalik melawan. Kerusuhan pun akhirnya pecah di luar stadion sampai ada penembakan gas air mata.
"Kericuhan tadi terjadi di luar stadion. Kalau di dalam stadion tidak ada ricuh. Penyebabnya mungkin karena kami kalah, suporter kemudian melampiaskan kekecewaannya,” kata Media Officer Gresik United, Deni Ali Setiono.