- Pol Espargaro merasa dibohongi oleh Lin Jarvis tentang kursi tim pabrikan Yamaha.
- Pembalap asal Spanyol itu bahkan sempat menolak tawaran Suzuki karena percaya dengan janji Lin Jarvis untuk menggantikan posisi Valentino Rossi.
- Kini semuanya sudah berlalu dan Pol Espargaro yakin bisa mengulang kisah suksesnya di KTM bersama Honda.
SKOR.id – Pembalap Red Bull KTM Racing Pol Espargaro mengaku kecewa dengan Team Principal Yamaha, Lin Jarvis, yang pernah menjanjikan tempat di tim pabrikan.
Pol Espargaro memulai kariernya di MotoGP pada musim 2014 bersama Monster Yamaha Tech3, yang pada saat itu masih menjadi tim satelit Yamaha.
Pada musim debutnya di kelas premier tersebut, Espargaro menyabet predikat Rookie of the Year setelah mengumpulkan 136 poin dan berada di urutan keenam dalam klasemen.
Penampilan apik itu membuat para petinggi Yamaha yakin dengan masa depan Pol Espargaro dan bahkan sempat menjanjikan kursi tim pabrikan agar mau bertahan di Yamaha.
Apalagi kabar soal Valentino Rossi yang akan pensiun sudah beredar luas pada saat itu dan membuat Pol Espargaro makin yakin bisa mendapat kursi tim pabrikan Yamaha.
Bahkan Pol Espargaro menolak tawaran Suzuki Ecstar karena dirinya diinstruksikan oleh Lin Jarvis untuk tetap bertahan di tim satelit Yamaha.
Pada saat itu, Lin Jarvis menegaskan bahwa Pol Espargaro akan menjadi suksesor Valentino Rossi yang diperkirakan bakal mengakhiri kariernya dalam waktu dekat.
Bujukan tersebut rupanya berhasil membuat Espargaro bertahan di Tech3 hingga 2016. Namun, ia tak mendapat kejelasan kapan akan naik ke tim pabrikan.
“Jarvis meminta saya untuk bertahan dengan tim satelit karena Rossi akan pensiun dan dia butuh pembalap muda,” kata Espargaro dikutip Skor.id dari Tuttomotoriweb.com.
“Tetapi dia membantah hal tersebut dalam konferensi pers dan itu membuat saya sangat kecewa,” kata juara dunia Moto2 2013 tersebut.
Kekecewaan Espargaro sangat beralasan. Pasalnya, ia sudah mendapat kans untuk berjuang bersama tim pabrikan Suzuki yang menawarinya kursi untuk MotoGP 2015.
Pada 2017, Pol Espargaro memutuskan untuk meninggalkan Yamaha dan memilih bergabung dengan Red Bull KTM Racing yang baru bergabung di MotoGP.
“Sejak saya mendengar itu, saya berjanji kepada diri sendiri. Jika menerima tawaran dari tim pabrikan, maka saya tak akan berpikir dua kali,” ujar Espargaro.
Keputusan Espargaro untuk bergabung dengan KTM memang tak salah. Terbukti ia berhasil membangun motor dengan baik.
Setelah lebih dari tiga tahun berjuang, ia berhasil membuktikan kualitasnya sebagai seorang pembalap juara dan kini mulai konsisten berjuang untuk podium.
Sukses membangun motor KTM RC16, Pol Espargaro pun memutuskan untuk bergabung dengan Repsol Honda pada tahun depan.
“Ketika Anda membuat keputusan, maka Anda melakukan yang terbaik bagi diri sendiri. Namun Anda harus melihat segala kemungkinannya,” ujar Espargaro.
“Jika merasa tak dapat tampil cepat bersama Honda, maka saya tak akan pernah memutuskan untuk bergabung dengan mereka,” ia melanjutkan.
Motor Honda RC213V saat ini memang menjadi yang terkuat di trek, jika dikendarai oleh Marc Marquez.
Terbukti, pembalap Honda lainnya masih kesulitan menaklukkan RC213V yang kabarnya hanya dibangun untuk Marc Marquez.
“Saya yakin bisa melakukan yang terbaik bersama Honda. Saya sudah melewati masa sulit bersama KTM, pada awal balapan kami finis terakhir, dan sekarang berada di podium.”
“Saya yakin bisa melakukannya juga di Honda,” Pol Espargaro memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca berita MotoGP lainnya:
Pol Espargaro: Podium di Misano Lebih Berharga daripada di Austria