- Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, berjanji akan bekerja sesuai dengan kapasitas dan wewenangnya.
- Yunus Nusi mengaku telah memahami wilayah dan koridor dari tugas Sekjen PSSI.
- Pernyataan Yunus itu dinilai merefleksikan kiprah Sekjen PSSI sebelumnya, Ratu Tisha Destria, yang dianggap melampaui wewenangnya di federasi.
SKOR.id - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, memastikan dirinya akan bekerja sesuai koridor saat mempersiapkan ajang Piala Dunia U-20 2021.
Yunus Nusi berjanji tidak akan melampaui batasan-batasan yang tidak semestinya dilanggar. Ia juga mengaku paham betul tentang tugas pokok dan fungsi dari jabatan Sekjen PSSI.
"Tugas sekjen di Piala Dunia U-20 adalah mempersiapkan kelengkapan dan administrasi yang dibutuhkan dalam rangka persiapan," ujar Yunus.
Berita PSSI Lainnya: Exco PSSI Dorong Yunus Nusi Gelar Seleksi Sekjen PSSI Baru
"Untuk komunikasi ke menteri, Presiden, atau pihak lain, itu menjadi wilayah ketua umum, wakil ketua dan komite eksekutif (Exco)," ia menambahkan.
Menurut pria asal Gorontalo itu, tugas utama sekjen yakni mengurus administrasi dan teknis di sekretariatan.
Selain itu, sekjen juga harus mendampingi ketua umum dan exco yang menjalankan kegiatannya.
"Kecuali kalau ketua umum memerintahkan agar sekjen mengambil alih hal-hal lain terkait Piala Dunia U-20, baru sekjen melakukan langkah-langkahnya," ujar Yunus.
Pernyataan Yunus ini dinilai menggambarkan kiprah Sekjen PSSI Sebelumnya, Ratu Tisha Destria.
Ratu Tisha dinilai bekerja di luar wewenangnnya, salah satunya saat mempersiapkan Piala Dunia U-20 2021.
Itu juga turut disinggung dalam kritik yang dilontarkan anggota DPR dari Komisi X Fraksi Partai Gerindra, Djohar Arifin Husin.
Baca Juga: Rekam Jejak Yunus Nusi, Plt Sekjen PSSI dan Manuver Politik di Federasi
Djohar menyebut, Ratu Tisha sering mengambil keputusan-keputusan strategis yang dinilai melampaui tugasnya di PSSI.
Kritik itu disampaikan Djohar pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) secara virtual bersama Komisi X DPR RI.
Salah satunya, kata Djohar, adalah keputusan Tisha soal penundaan leg kedua final Piala Indonesia 2018 antara PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Hal itu juga diakui oleh Ketum PSSI, Mochamad Iriawan. Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, Ratu Tisha kerap keluar koridor dalam mengambil keputsan.
Oleh karena itu, Iwan Bule juga telah melakukan evaluasi terhadap kinerja yang dinilai overlapping atau tumpang tindih dengan wewenang ketua umum.
"Kami sudah evaluasi. Memang, saya melihat terlalu overlapping keberadaan sekjen," kata Ibul dalam rapat tersebut.
"Sehingga, bapak bisa tahu sekarang yang bersangkutan tidak ada lagi memberikan keputusan yang bersifat strategis bahkan penyampaian-penyampaian di media pun saya ambil alih semua. Karena memang ada hal yang kurang pas," ujarnya.
Baca Juga: Ratu Tisha Tolak Tawaran Sriwijaya FC
Atas alasan itu, dalam beberapa waktu terakhir wajah Ratu Tisha memang sempat hilang dari pemberitaan media.
Kini pernyataan-pernyataan resmi dari PSSI diambil alih sepenuhnya oleh Iwan Bule.