- Pirelli sudah memilihkan ban khusus untuk putaran ke-11 World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Indonesia, akhir pekan ini (11-13/11/2022).
- Salah satu ban belakang baru hasil pengembangan terakhir akan diturunkan di Mandalika.
- Pabrikan ban asal Italia itu tidak membawa ban SCQ untuk akhir pekan WSBK Indonesia.
SKOR.id - Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) akan memasuki dua balapan akhir yang dimulai di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Indonesia. Usai pengaspalan ulang, ban akan berperan krusial di lintasan sepanjang 4,310 km itu.
Untuk balapan di Indonesia, Pirelli selaku pemasok tunggal ban di WSBK telah menyiapkan dua jenis ban depan dan tiga ban belakang untuk seluruh pembalap. Termasuk satu ban belakang baru hasil pengembangan terakhir.
Untuk ban depan, para pembalap bisa memilih antara SC1 standar dan SC1 A0843. Ban terakhir sebelumnya sudah diturunkan pada WSBK Belanda di TT Circuit Assen serta di Autodrom Most, Rep. Ceko, dan Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol.
Struktur pengembangan ban ini sama dengan Pirelli A0674 – yang tidak akan ada di Indonesia – namun memiliki kompon berbeda sehingga lebih baik dari sisi ketahanan mekanis dan memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap level keausan.
Untuk ban belakang, tiga pilihan yang disediakan Pirelli untuk Mandalika adalah SCX berkompon super soft, SC0 soft, dan ban hasil pengembangan terbaru SC1 A1126 yang baru kali pertama diturunkan.
Serupa dengan ban depan A0843, ban belakang terbaru Pirelli ini memiliki desain struktur yang lebih kuat dan didesain untuk aspal baru serta lebih tahan pada suhu yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ban standar SC1.
Ban SCQ tidak akan dibawa ke Mandalika sehingga para pembalap tidak bisa memakai ban yang dirancang khusus untuk sesi Superpole (kualifikasi) pada Sabtu tersebut.
Selama musim 2022, pada akhir pekan seperti di Most dan Portimao (Portugal), ban SCX terbukti efektif menggantikan SCQ jika ban ini tidak disediakan untuk sesi Superpole dan Superpole Race. Sejauh ini, Pirelli juga tidak melarang pemakaian ban SCX di Mandalika.
Sebagai antisipasi untuk kondisi lintasan basah, para pembalap bisa memilih ban depan intermediate dan hujan, SCW dan SCR1. Untuk belakang, ada juga ban intermediate SCW dan satu jenis lainnya.
Ban SCW memiliki kompon dengan grip lebih bagus dalam suhu rendah. Sedangkan ban jenis kedua membuat traksi lebih maksimum dalam kondisi lintasan basah, dalam suhu sedang sampai tinggi.
“Indonesia dan Australia akan menjadi dua balapan terakhir yang digelar beruntun (selisih kurang dari sepekan) yang memiliki tantangan yang tidak diketahui tetapi penting bagi kami,” kata Giorgio Barbier selaku Direktur Balap Motor Pirelli.
“Mandalika baru selesai pelapisan ulang total beberapa hari yang lalu. Praktis, tidak ada yang mengetahui karakteristik aspal baru tersebut. Level keausan ban baru bisa terlihat dalam latihan bebas pada hari Jumat.
“Kami memperkirakan situasi akan membaik selama akhir pekan dengan evolusi trek. Namun, kami masih tidak tahu seberapa agresif permukaan (aspal) baru itu.”
Barbier menyebut ban untuk WSBK Indonesia dikirim pada akhir Juli. Berdasarkan data dan kondisi tahun lalu, kami sadar itu bisa saja terulang lagi kali ini. Itulah mengapa Pirelli memutuskan membawa ban yang lebih lunak, lebih keras, dan tahan aus.
“Itulah sebabnya untuk ban belakang, selain SCX dan SC0 kami juga memiliki SC1 berkompon medium. Untuk ban depan, SC1 standar akan kami turunkan bersama ban A0843 yang tahun ini terbukti menjadi opsi yang paling tahan dan dalam balapan menjadi yang paling banyak digunakan,” tutur Barbier.
Berita World Superbike Lainnya:
Kalender Sementara WSBK 2023 Dirilis, Putaran di Mandalika Bergulir Lebih Awal
Match Point Alvaro Bautista pada Race Ke-900 WSBK di Mandalika