SKOR.id – Anggota United States Women’s National Soccer Team (USWNT), sebutan untuk timnas sepak bola putri AS, kembali diam saat lagu kebangsaan dimainkan sebelum kekalahan dramatis mereka di Piala Dunia Wanita 2023 dari Swedia.
Sementara lima anggota tim ikut bernyanyi saat lagu The Star-Spangled Banner dikumandangkan di Melbourne Rectangular Stadium, Melbourne, Australia, sebelum pertandingan babak 16 besar, enam pemain, termasuk Naomi Girma dan Crystal Dunn, memilih untuk tidak ikut.
Dalam pertandingan grup Piala Dunia Wanita sebelumnya melawan Vietnam, Belanda, dan Portugal, mayoritas tim asuhan pelatih Vlatko Andonovski tersebut juga tidak menyanyikan lagu kebangsaan AS bersama.
Sebelum bermain imbang tanpa gol dengan Portugal di fase grup, sebagian besar tim tidak bergerak saat lagu kebangsaan dimainkan. Hanya kapten Lindsey Horan, Alex Morgan, Alyssa Naeher dan Julie Ertz yang meletakkan tangan mereka di dada.
Kejadian itu langsung menuai kritik dari tokoh media Amerika Megyn Kelly, yang menuding Megan Rapinoe berada di balik semua ini. Meskipun, pemain berusia 38 tahun itu tidak masuk starting XI saat pertandingan melawan Swedia tersebut.
“Megan Rapinoe, dia pemimpin dari semua ini. Dia bukan starter (saat kontra Swedia). Itu sebabnya dia tidak di depan kamera ketika mereka menyanyikan lagu kebangsaan, tapi dia berada di balik banyak hal ini,” kata Kelly saat menjadi pembawa acara Megyn Kelly Show.
“Dia meracuni seluruh tim melawan negara tempat mereka bermain. Saya tidak tahu tentang dia, tetapi saya jadi tidak mendukung mereka. Saya berharap mereka kalah! Gadis-gadis ini memalukan. Mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri!”
Megan Rapinoe—pemenang Ballon d'Or Feminin, gelar pesepak bola putri terbaik dunia—sudah lama dikenal dengan kegiatan politiknya lewat kampanye mendukung hak-hak LGBTQ+ dan mendukung keputusan bintang NFL Colin Kaepernick yang berlutut dengan satu kaki saat lagu kebangsaan AS dikumandangkan sebagai bentuk protes sekaligus melawan ketidakadilan rasial di negaranya.
Megan Rapinoe, yang menjadikan Australia-Selandia Baru 2023 sebagai Piala Dunia Wanita terakhirnya, pernah mengatakan pada 2019 bahwa dirinya tidak akan pernah meletakkan tangan di dada dan takkan pernah menyanyikan lagu kebangsaan lagi.
USWNT sebelumnya ingin menjadikan laga melawan Swedia sebagai turning point menyusul penampilan di penyisihan grup yang tak mencerminkan mereka sebagai pemenang Piala Dunia Wanita terbanyak, empat kali (1991, 1999, 2015, 2019).
Kemenangan atas Vietnam dalam laga pembuka grup diikuti dengan hasil imbang berturut-turut dengan Belanda dan Portugal, membuat banyak pihak yang meragukan kemampuan AS, meskipun mereka tetap lolos ke 16 besar.
Di laga 16 besar, meskipun dominan atas Swedia, AS tidak mampu mencetak gol, 0-0, sehingga permainan berlanjut ke babak tambahan dan akhirnya menuju adu penalti.
Di babak adu penalti, Rapinoe yang masuk saat perpanjangan waktu tidak mampu mengonversi penaltinya.
Swedia akhirnya menang 5-4, sekaigus membuat AS sebagai juara bertahan itu tersingkir dari Piala Dunia Wanita di babak paling awal dalam sejarah mereka. Sebelum gelaran 2023 ini, AS tidak pernah kandas lebih buruk daripada fase semifinal.