SKOR.id – Pelatih kepala Timnas putri Amerika Serikat (AS) Vlatko Andonovski mencoba menepis kritik terhadap performa skuadnya di Piala Dunia Wanita 2023 dengan menyebut “gila” untuk mereka yang menyangsikan kekuatan mentalitas timnya.
AS, juara Piala Dunia Wanita dua edisi terakhir (2015, 2019)—dari total empat (lainnya 1991 dan 1999)—memang mampu lolos ke babak 16 besar. Namun, Megan Rapinoe dan kawan-kawan hanya menempati posisi kedua Grup E (5 poin) di bawah Belanda (7).
Seusai menggilas Vietnam 3-0, AS hanya bermain imbang melawan Belanda (1-1) dan Portugal (0-0).
Pertandingan melawan Portugal di Eden Park, Auckland, Selandia Baru, Selasa (1/8/2023), benar-benar menakutkan bagi AS. Pada menit ke-91, tembakan pemain Portugal melenceng tidak jauh dari mistar gawang AS yang dikawal kiper Alyssa Naeher.
Pemain pengganti Portugal Ana Capeta melakukan tembakan pertama kali melewati Naeher. Namun, ribuan penggemar AS di dalam stadion nasional Selandia Baru lega karena bola masih membentur tiang.
Melihat jalannya laga dan hasil di tiga pertandingan, tidak salah bila banyak yang meragukan AS—yang selama ini selalu dominan—mampu mempertahankan gelar juara dunia.
Meskipun masih bisa lolos ke babak knockout, 5 poin yang diperoleh AS di fase grup merupakan yang terkecil sepanjang sembilan kali turun di Piala Dunia Wanita (AS tidak pernah absen di turnamen ini).
“Kami hanya perlu tampil lebih baik lagi,” tutur Andonovski, seperti dikutip bbc.com, dengan diplomatis.
Mempertanyakan Kualitas Timnas AS
AS memiliki waktu lima hari untuk regrup dan menemukan solusi menyusul dua penampilan mengecewakan dengan standar tinggi mereka.
Bahkan, kemenangan 3-0 atas debutan Piala Dunia Vietnam di pertandingan pembuka grup dibumbui dengan peluang yang hilang sebelum mereka dipaksa bangkit dari ketinggalan untuk mengamankan satu poin melawan Belanda.
Pada hari Selasa melawan debutan Piala Dunia Portugal, mereka mengukir 17 peluang, enam di antaranya tepat sasaran.
Namun, AS gagal mencetak gol di Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak bermain imbang 0-0 dengan Swedia pada 2015 di Kanada.
Andonovski memiliki starting XI yang sama untuk dua pertandingan pertama tetapi memilih untuk membuat dua perubahan melawan Portugal.
Rose Lavelle, yang telah pulih dari cedera lutut baru-baru ini, menjadi starter setelah turun dari bangku cadangan untuk memberikan assist bagi Lindsey Horan untuk menyamakan kedudukan pada pertandingan sebelumnya.
Penyerang Lynn Williams juga merasakan Piala Dunia pertamanya saat Savannah DeMelo dan Trinity Rodman keluar. Tetapi AS tidak dapat menemukan jalan melalui pertahanan Portugal yang gigih.
Berbicara di Fox Sports, Carli Lloyd— mantan pemain yang membantu AS juara Piala Dunia Wanita pada 2015 dan 2019—tidak mampu menahan diri.
“Hari ini tidak menarik. Mengecewakan. Mereka terlihat tidak fit. Mereka bermain sebagai individu dan taktiknya terlalu mudah ditebak. Ada perbedaan antara percaya diri dan arogan. Ke mana arahnya?” katanya.
Ketika diberitahu tentang komentar Lloyd pada konferensi pers seusai pertandingan di Auckland, Andonovski berkata: “Satu hal yang ingin saya katakan adalah tim ini ingin memenangi pertandingan ini lebih daripada apapun.
“Mempertanyakan mentalitas tim ini dan kemauan untuk menang dan bersaing adalah hal yang gila.
“Kami tahu itu tidak cukup bagus dan kami tidak senang dengan performanya, tapi kami telah lolos ke babak selanjutnya dan kami melanjutkan. Ke depan, kami harus menemukan momen-momen itu dan berada di halaman yang sama.”
Swedia Bisa Menjadi Lawan Tangguh
AS baru akan tahu siapa lawan mereka di 16 besar, pada Rabu (2/8/2023), saat laga-laga terakhir di Grup G dimainkan bersamaan. Swedia yang kini tengah memimpin grup, kemungkinan besar akan mempertahankan posisinya.
Jika itu terjadi, maka Swedia akan menjadi lawan AS di babak 16 besar yang bakal dimainkan di Melbourne pada Minggu (6/8/2023) nanti. AS harus mewaspadai Swedia yang di fase grup melumat Italia, 5-0.
AS tentu belum lupa saat Swedia menghantam mereka 3-0 di Olimpiade Tokyo 2020. Di sisi lain, setelah bermain imbang dengan Belanda pada pertandingan sebelumnya, AS menjalani pertandingan berturut-turut tanpa menang di Piala Dunia untuk kedua kalinya.
“Jika (lawan di 16 besar) itu akhirnya Swedia, kami tahu Swedia, mereka tim yang tangguh. Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi mereka,” kata bek AS Crystal Dunn.
Gelandang AS Rose Lavelle, yang mencetak gol di final 2019, diskors untuk pertandingan berikutnya setelah mendapat kartu kuning kedua saat melawan Portugal. “Absennya Rose untuk pertandingan berikutnya jelas merupakan kekalahan,” tutur Dunn.
Salah satu pemain senior di skuad AS saat ini Alex Morgan mengatakan kinerja yang jauh lebih baik diperlukan jika timnya ingin maju ke perempat final.
“Kami seharusnya memecahkan masalah di lapangan sedikit lebih baik dan memanfaatkan peluang yang diberikan kepada kami,” ucap penyerang yang sudah mencetak 121 gol dalam 210 laga untuk tim AS, setelah pertandingan melawan Portugal.
Saat AS bersiap terbang ke Australia untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya, Morgan ditanya apakah mereka akan kembali ke Selandia Baru. Pasalnya, pemenang pertandingan hari Minggu akan memainkan pertandingan perempat final di Eden Park pada 11 Agustus 2023.
“Itu rencananya. Kami ingin mencapai final dan itu berarti kembali ke Selandia Baru,” kata Alex Morgan.