SKOR.id - Timnas basket putra Latvia memperlihatkan ketangguhan luar biasa dalam comeback epik saat mengalahkan juara bertahan Spanyol dalam laga Piala Dunia FIBA 2023.
Latvia mampu melakukan kebangkitan fantastis di kuarter keempat pertandingan Grup L melawan Spanyol di Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Game pertama babak kedua Grup L Piala Dunia FIBA tersebut langsung menyajikan duel defense sejak awal, dengan Latvia berjuang demi menjaga kans lolos ke perempat final.
Kejar mengejar poin terjadi sepanjang kuarter pembuka. Namun, pada akhirnya lay-up Arturs Strautins membawa Latvia unggul satu angka, 17-16.
Sempat tertinggal lima poin di pengujung kuarter kedua, Spanyol berbalik unggul lewat slam dunk Juancho Hernangomez sebelum tripoin Dario Brizuela membawa La Familia memimpin 32-29.
Masuk kuarter ketiga, game kembali sengit. Latvia mampu unggul lagi berkat tip in dan jump shot Rodions Kurucs. Tripoin Davis Bertans membantu tim asuhan Luca Banchi menjauh, 37-32.
Spanyol tak tinggal diam. Mereka berhasil merespons melalui upaya Willy Hernangomez, tembakan tiga angka Brizuela, Rudy Fernandez dan three point play Usman Garuba, membuat La Familia unggul dua digit atas Latvia.
Timnas basket Latvia pun kemudian meningkatkan permainan mereka di kuarter terakhir. Gap 11 poin berhasil dipangkas. Dua kali menyamakan skor sebelum tripoin Bertans mengantar mereka unggul, tiga menit jelang laga usai.
Sejak itu, Latvia mampu menjaga ritme permainan dan membuat para pemain Spanyol frustrasi. Tiga dari empat percobaan tripoin mereka gagal hingga akhirnya harus menyerah 69-74.
Kemenangan 74-69 Latvia atas timnas basket putra Spanyol menunjukkan mereka punya lebih banyak pemain yang bisa diandalkan saat kondisi menjadi sulit di kuarter empat.
Ada lima pemain Latvia yang membukukan dua digit poin: Davis Bertans, Rodions Kurucs, Rolands Smits, Anzejs Grazulis, Kristers Zoriks, dengan nama pertama yang terbanyak, 16 angka.
Sedangkan La Familia praktis hanya bertumpu kepada Willy Hernangomez, Dario Brizuela serta Usman Garuba, tiga pemain yang menyumbangkan lebih dari 10 poin.
Pelatih Latvia Luca Banchi tentu menjadi sosok yang paling puas melihat determinasi tinggi para pemain. Mengalahkan juara dunia dan Eropa, tak ada yang bisa lebih membuatnya bangga.
"Saya sangat bangga dengan cara kami bertahan dalam pertandingan, meski ada momen kecil di mana kami terguncang sebagai tim di kuarter ketiga. Secara umum, ini game yang benar-benar ketat dengan 14 kali pergantian keunggulan poin," ujar Banchi.
Kendati keluar sebagai top skorer Latvia Davis Bertans mengaku tidak terlalu peduli dengan itu. Baginya, terpenting adalah berjuang dan mencoba menang dalam situasi sesulit apa pun.
"Kami benar-benar tidak peduli siapa yang akan menjadi top skorer dan siapa yang melakukan tembakan. Kami hanya coba membuat game jadi milik kami. Dan kami punya pemain berbeda yang keluar di tiap game. Itu senjata terbesar kami," kata Bertans.
Timnas basket Spanyol bukan 'raksasa' pertama yang dikalahkan Latvia di hadapan penggemar basket yang memadati di Indonesia Arena. Sebelumnya, pada penyisihan grup babak pertama, mereka mempecundangi Prancis, 88-86.
Kurang dari setahun lalu, kedua tim elite tersebut bersaing dalam final FIBA EuroBasket 2022. Kini mereka sudah dikalahkan oleh skuad yang bahkan baru debut di Piala Dunia.
Latvia yang berada di posisi ke-29 dalam peringkat dunia FIBA telah menaklukkan dua tim papan atas Eropa, dan dongeng kesuksesan mereka tampak tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Pada 25 tahun terakhir, ada lima kesempatan di mana tim yang mampu mengalahkan Spanyol dan Prancis akan mampu naik podium untuk meraih medali.
Itu terjadi pada Lituania yang sukses meraih emas dalam EuroBasket 2003 dan perak di Piala Dunia FIBA 2010. Rusia juga sukses menjadi juara EuroBasket 2007 setelah dalam prosesnya mengalahkan Spanyol dan Prancis.
Hal serupa juga dialami Amerika Serikat di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dan Slovenia pada EuroBasket 2017. Kala itu, mereka pun menjadi juara.
Sejarah yang sama bukan mustahil berpihak pada Latvia. Prancis serta Spanyol telah mampu memantapkan diri sebagai kekuatan bola basket dunia. Jadi tidak mengejutkan jika mengalahkan kedua tim nantinya bisa berujung kesuksesan.
Dalam empat pertandingannya d Piala Dunia FIBA 2023, timnas basket Latvia cuma baru sekali kalah, yakni saat jumpa Kanada. Bertans dan kawan-kawan takluk 75-101.
Berhasil mempermalukan Spanyol bukan berarti pekerjaan Latvia selesai. Mereka masih haruss berjuang untuk dapat lolos ke perempat final, sebab masih menempati posisi keempat Grup L.
Selanjutnya, Latvia dijadwalkan menghadapi Brasil, yang sukses memberikan Kanada kekalahan pertama di Piala Dunia FIBA 2023. Bruno Caboclo dan kawan-kawan menang dengan skor 69-65.