- Persis Solo adalah satu daru dua kub Liga 2 2020 yang absen pada rapat virtual dengan PSSI, Jumat (29/5/2020).
- Laskar Sambernyawa, julukan Persib Solo, mengatakan tidak ikut serta karena memang sejak awal sifatnya virtual meeting ini tidak wajib.
- Selain itu, Persis Solo secara intens juga sudah menyuarakan aspirasinya pada sesama tim Liga 2 2020 dan PSSI
SKOR.id - Persis Solo dan Persewar Waropan adalah dua tim dari total 24 kontestan Liga 2 2020 yang absen pada rapat virtual dengan PSSI jelang akhir pekan lalu.
Manajemen Persis Solo akhirnya bersuara terkait alasan mereka absen pada agenda meeting daring dengan PSSI itu.
Manajer Persis Solo, Hari Purnomo menjelaskan apa yang menjadi dasar timnya absen pada rapat virtual itu.
Menurut Hari, Laskar Sambernyawa tidak ikut serta karena memang sejak awal sifatnya virtual meeting ini adalah tidak wajib.
Berita Persis Lainnya: Berusia 77 Tahun, Legenda Hidup Persis Solo Masih Rutin Main Sepak Bola
"Selama pandemi Covid-19 ini, Persis Solo tetap intens berkomunikasi dengan PSSI juga sesama klub Liga 2 lainnya," kata Hari Purnomo.
"Kami juga sudah tiga kali mengirimkan surat ke PSSI untuk memberikan masukan nasib kelanjutan kompetisi," ujarnya.
Baca Juga: Klub Liga 2 Segera Rancang Pembentukan PT Liga Indonesia Modern
Seperti yang pernah dilontarkan Persis Solo beberapa waktu lalu, Hari menekankan bahwa mereka tetap menginginkan kompetisi dapat dilanjutkan.
"Namun, kami memang menyerahkan semuanya pada PSSI untuk solusi terbaik nantinya," kata Hari Purnomo menambahkan.
Pada rapat virtual PSSI dan tim Liga 2 2020 itu, sebanyak 20 klub telah menyampaikan saran agar kompetisi 2020 dihentikan.
Hanya dua klub yakni PSIM Yogyakarta dan Badak Lampung FC yang mengusulkan agar kompetisi tetap dilanjutkan.
"Ini yang juga kami sampaikan pada rapat virtual dengan PSSI. PSIM ingin kompetisi tetap dilanjutkan,” kata Manajer PSIM, David MP Hutauruk.
Dia menjelaskan, harapannya nanti benar-benar diambil keputusan dengan win-win solution.
Baca Juga: Bermain di Indonesia, Bek Persiraja Merasa Seperti Pemain Liga Inggris
"Kalau menyoal sanggup atau tidak, ya kami kembali ke profesionalisme saja," ucap David.
"Jika PSSI nanti memutuskan melanjutkan kompetisi, semua harus komitmen ikut. Karena, kami sebagai klub profesional harus menjalankan komitmen dari awal," katanya.
David juga menerangkan bahwa PSIM tetap menginginkan protokol kesehatan dijalankan dengan maksimal jika kompetisi dilanjutkan.
Selain itu, PSSI dan operator kompetisi juga tetap menunggu arahan dari Pemerintah Indonesia.