- Persipura Jayapura kecewa karena tak dilibatkan dalam pertemuan virtual.
- Bagi Persipura, keputusan dalam rapat tersebut tidak sah dan belum tetap.
- Rocky Babena, Sekum Persipura, ingin PT LIB dan PSSI homati klub Liga 1.
SKOR.id - Persipura Jayapura mengungkapkan kekecewaan mereka lantaran tidak dilibatkan dalam rapat virtual klub Liga 1 2020 beberapa waktu lalu.
Dalam rapat tersebut akhirnya disepakati sejumlah hal mengenai kompetisi, yang termasuk di dalamnya kebijakan tentang pembayaran hak atau gaji pemain.
Menurut Persipura, rapat tersebut tidak sah. Itu karena yang ikut pertemuan secara daring tersebut hanya 10 klub kontestan Liga 1 2020.
"Jangankan 10 tim, 17 tim pun itu tidak sah. Harusnya melibatkan 18 klub sebagai pemegang saham PT Liga Indonesia Baru," kata Sekretaris Umum Persipura, Rocky Babena.
"Untuk keputusan, prinsipnya kami (Persipura) tidak akan memaksakan jika kondisi belum pulih 100 persen, tapi kami ya dilibatkan," ucap Rocky kepada Skor.id.
Baca Juga: 4 Hasil Virtual Meeting soal Penundaan Liga 1 2020
Adapun 10 klub yang mengikuti pertemuan virtual itu adalah Madura United, Persib, Arema FC, Persebaya, PSIS Semarang, Persija, Persita, Persiraja, PSM, dan Barito Putera.
Rocky menambahkan, Persipura belum mendapatkan salinan resmi keputusan rapat tersebut.
"Kami belum dapat (keputusannya), tapi yang pasti Persipura tidak akan menentang apa yang menjadi keputusan pemerintah (presiden)," ucap Rocky.
"Karena Persipura lebih mementingkan keselamatan orang banyak daripada kepentingan kelompok dalam hal ini Persipura," ia menambahkan.
Baca Juga: Persipura Akan Patuhi Apapun Keputusan PT LIB
Karenanya pihak Persipura berharap PSSI dan PT LIB berlaku adil. Dalam setiap pengambilan keputusan harus ada undangan resmi tertulis.
"Kami merasa, sebagai tim pemilik saham PT Liga Indonesia Baru, ada sesuatu yang tidak benar. Tolong dihargai itu," Rocky menegaskan.
Namun, dalam sebuah bincang-bincang dengan Skor.id, direktur media PT Liga Indonesia Baru (LIB), Hanif Marjuni, mengungkapkan kalau rapat virtual tersebut merupakan inisiatif dari klub bukan pihaknya.
Menurut Hanif, PT LIB bakal segera berkomunikasi dengan klub peserta Liga 1 dan Liga 2 musim ini, untuk membahas segala kemungkinan yang bakal dihadapi lantaran adanya wabah virus corona.