- Persib Bandung kena sejumlah sanksi dari Komdis PSSI dan hal itu ada kaitannya dengan bobotoh.
- Bobotoh pun diminta petinggi dari salah satu ordo fan Persib, Viking menyikapi keputusan Komdis PSSI dengan perbaikan.
- Saat ini, Persib masih memimpin Liga 1 2020 dan kompetisi statusnya ditangguhkan karena pandemi Covid-19.
SKOR.id - Pentolan bobotoh, Heru Joko angkat suara terkait sanksi denda yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada Persib Bandung.
Klub berjulukan Maung Bandung itu mendapatkan sanksi denda sebesar Rp30 juta akibat ulah oknum bobotoh yang masuk ke area pertandingan.
Aksi ini terjadi saat Persib menjamu Persela Lamongan pada laga pekan pertama Liga 1 2020.
Heru Joko mengatakan, seluruh elemen bobotoh saat ini tengah berbenah untuk menjadi lebih baik.
Baca Juga: Kisah Eks-bintang Persib yang Dicemooh, Kalau Nendang Bola Jangan Pakai Gigi
Dia berharap, ke depan bobotoh bisa memberikan dukungan positif kepada Persib, tanpa harus melabrak aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Pemain PSIS, Septian David Maulana, Urung Jadi Sarjana Gara-gara Virus Corona
"Ya kan kami ini lagi berproses (jadi lebih baik). Kami inginnya jadi lebih baik. Mendukung Persib dengan cara yang positif dan tidak menabrak aturan-aturan yang berlaku," ujar Heru Joko.
Kendati demikian, Persib berpotensi kembali mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI. Menyusul kejadian yang terjadi saat Maung Bandung menjamu PSS Sleman pada laga pekan ketiga.
Dalam pertandingan tersebut, sejumlah oknum Bobotoh berulah dengan menyalakan suar atau flare.
Kejadian tersebut sempat memicu emosi dari pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Baca Juga: Gara-Gara Wanda Nara, PSG Tak Permanenkan Mauro Icardi
Pelatih asal Belanda itu sampai mendatangi sejumlah oknum bobotoh yang kedapatan tengah menyalakan suar.
Terkait hal tersebut, Heru Joko berharap, agar bobotoh bisa saling mengingatkan satu sama lain.
Menurut Heru, dukungan yang diberikan kepada Persib harus dilakukan dengan cara yang positif. Jangan sampai, dukungan malah berbalik merugikan tim kebanggaan mereka.
"Yang garis keras, monggo nonton dengan gayanya sendiri, tetapi tanpa membuat kekacauan," kata Heru Joko.
Baca Juga: Federasi Sepak Bola Malaysia Potong Gaji Karyawan karena Pandemi Covid-19
"Ada aturan-aturannya, rule-nya jelas. Yang pasti, itu tidak boleh diulang sama pihak yang sedang berproses untuk jadi lebih baik."
"Kami harus saling mengingatkan satu sama lain. Jadi ayo, tiap kelompok bersama-sama menjadikan bobotoh ini jadi suporter percontohan di Indonesia."
"Saat timnya lagi bagus, ya komponennya harus bagus juga," tutur Ketua Umum Viking Persib Club (VPC) itu.