SKOR.id - Persebaya Surabaya melakukan protes keras lantaran gelandang PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, hanya diberikan kartu kuning usai menendang kepala dari Bruno Moreira.
Itu terjadi pada laga Persebaya vs PSS dalam lanjutan Liga 1 2023-2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/3/2024).
Dalam laga itu, Wahyudi Hamisi melakukan tendangan brutal ke arah kepala Bruno Moreira yang sedang tersungkur kesakitan. Bola yang menggelinding ke arah kepala Bruno Moreira sempat dihalangi oleh Ripal Wahyudi, tapi Wahyudi Hamisi justru menyepak kepala gelandang asal Brasil yang sedang tersungkur itu dengan pul sepatunya dan tidak mengenai bola.
Tentunya hal ini sangat membahayakan bagi keselamatan Bruno Moreira.
“Persebaya menilai betapa membahayakan perbuatan Hamisi itu. Tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian. Hari ini, manajemen Persebaya akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja,” tulis Persebaya, dalam unggahan di akun Instagram resmi klub, Senin (4/3/2024).
Ini bukan pertama kalinya pemain Persebaya menjadi korban permainan keras Wahyudi Hamisi. Mengingat, pada 13 Oktober 2018, tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, akibat tekel dua kaki dari belakang yang dilakukan oleh Wahyudi Hamisi. Ketika itu, Wahyudi masih memperkuat Borneo FC.
“Tekel itu begitu kejam dan mematikan. Sejak saat itu tamatlah karir sepak bola Pugliara,” Persebaya menambahkan.
Selain itu, Persebaya juga mengkritik keputusan wasit Ginanjar Rahman Latief yang hanya memberikan kartu kuning kepada Hamisi.
“Sama seperti kejadian 13 Oktober 2018, Hamisi sangat jelas dan layak untuk diberikan kartu merah, namun hanya diberi kartu kuning. Padahal, jelas dalam Kode Disiplin PSSI, maupun Law 12 dalam Laws of The Game, violent conduct seperti itu hukumannya adalah kartu merah langsung.”
“Di mana posisi wasit Ginanjar saat kejadian? Hamisi menghajar kepala Bruno tepat di depan Ginanjar dalam jarak yang sangat dekat,” Persebaya menegaskan.
Maka itu, berdasarkan bukti-bukti yang sudah mereka kumpulkan, Persebaya langsung mengirimkan surat dan bukti tersebut ke PSSI.
“Sepanjang pertandingan kemarin dia banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai.”
”Sepak bola olahraga keras, tanpa pemain barbar pun, risiko terburuk yaitu kematian selalu mengintai. Risiko itu akan berlipat ketika ada pemain seperti Hamisi. Padahal, seperti pesan Presiden RI @jokowi maupun Ketum PSSI @erickthohir, kita harus selalu ingat, sepak bola adalah hiburan, sportivitas. Bukan bencana atau kematian,” Persebaya memungkasi.
Seperti diketahui, pada laga itu Persebaya menang dengan skor 2-1. Dua gol kemenangan tim Bajol Ijo, julukan Persebaya dicetak oleh Muhammad Iqbal ketika pertandingan baru berjalan 13 detik, serta penalti Bruno Moreira (30’). Sedangkan satu-satunya gol PSS dicetak oleh Esteban Vizcarra pada menit ke-47.