- Johann Zarco menjadi perjudian Ducati yang berbuah manis.
- Saat tak ada tim yang mempertimbangkannya, Ducati merekrutnya.
- Bersama tim satelit, Pramac Racing, kini ia memimpin klasemen pembalap dengan torehan 40 poin.
SKOR.id - Ducati boleh dibilang berjudi saat mendatangkan Johann Zarco sebelum berputarnya MotoGP 2020.
Prestasi buru Johann Zarco pada 2019 saat membela KTM membuat tak ada tim MotoGP yang mempertimbangkannya menjadi pembalap.
Namanya makin tercoreng karena ia meminta KTM memutus kontraknya di tengah jalan. Sebuah tindakan yang dianggap tidak profesional kala itu.
Pada 2020, Ducati memberanikan diri untuk mengontrak Johann Zarco dan menempatkanya di tim satelit, Avintia Racing.
Hasilnya cukup bagus karena Johann Zarco mampu meraih satu kali podium di GP Ceko. Ia finis ketiga di Sirkuit Brno.
Pada MotoGP 2021, Johann Zarco dipromosikan ke tim satelit terbaik Ducati, Pramac Racing.
Kebetulan, dua pembalap Pramac musim lalu, Pecco Bagnaia dan Jack Miller sama-sama dipromosikan ke tim pabrikan.
Bersama Pramac, Johann Zarco tampil mengesankan. Pada dua seri awal, GP Qatar dan GP Doha, Johann Zarco selalu menempati podium kedua.
Kini, ia memimpin klasemen pembalap dengan torehan 40 angka.
"Kami senang karena Johann (Zarco) dipertaruhkan oleh Ducati ketika tidak ada yang mempertimbangkannya," kata Paolo Ciabatti.
"Saya pikir, dia menjadi protagonis di sepanjang kejuaraan. Pada 2019, kami meyakinkannya bertahan di MotoGP sebab dia adalah pembalap bertalenta," Paolo Ciabatti mengungkapkan.
Pramac sendiri menjadi tim yang cukup berbahaya di MotoGP tahun ini.
Sebab, pembalap rookie yang mereka rekrut, Jorge Martin juga menunjukkan kehebatannya. Pada GP Doha, ia merebut pole position dan finis di peringkat tiga.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita MotoGP lainnya:
Jelang MotoGP Portugal, Stefan Bradl Tak Terkejut jika Marc Marquez Bisa Podium
Meski Belum Menang, Valentino Rossi Tetap Bangga dengan Lulusan Akademi VR46 di MotoGP 2021