Perjalanan Indah Karier Kepelatihan Thomas Tuchel

Igor Hakim

Editor: Pradipta Indra Kumara

Pelatih baru Timnas Inggris, Thomas Tuchel (Hendy Andika/Skor.id).
Thomas Tuchel disebutkan telah resmi sebagai pelatih Timnas Inggris pada Selasa (15/10/2024). (Hendy Andika/Skor.id).

SKOR.id - Thomas Tuchel menghabiskan bagian terbaik dari satu dekade karier kepelatihannya bersama Mainz 05 dan Borussia Dortmund, sebelum mencapai final Liga Champions secara beruntun bersama Paris Saint-Germain (PSG) dan Chelsea FC.

Thomas Tuchel bergabung dengan akademi muda Augsburg saat remaja, tetapi dilepas pada usia 19 tahun tanpa pernah promosi ke tim utama.

Dia kemudian menjalani periode singkat bersama Stuttgarter Kickers di Bundesliga 2, mencatatkan delapan pertandingan di level itu, sebelum bergabung dengan tim lapis ketiga SSV Ulm.

Di sana Thomas Tuchel bermain sebanyak 68 kali sebelum terpaksa gantung sepatu selamanya akibat cedera lutut yang serius di usia 24 tahun yang ia dapat pada 1998.

Bersemangat untuk membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa dia bisa sukses jauh dari lapangan sepak bola, Tuchel pun belajar Administrasi Bisnis di universitas, dan bekerja sebagai pelayan di sebuah bar pada waktu yang sama.

Namun, tarikan sepak bola tetap kuat dan batu loncatan Tuchel ke dalam kepelatihan tidak lain datang dari Ralf Rangnick, yang kemudian menikmati kesuksesan bersama Schalke, Hoffenheim dan RB Leipzig.

Keduanya menjalin hubungan baik di Ulm, di mana Rangnick menjadi pelatih dari 1997 hingga 1999. Setelah pulih dari cedera lututnya, Tuchel sangat ingin melakukan 'satu lemparan dadu' terakhir sebagai pemain profesional.

Pria asal Jerman itu lalu menghubungi Rangnick, yang saat itu bertanggung jawab di Stuttgart. Sembilan bulan kemudian meminta uji coba dengan tim reserve Stuttgart.

Rangnick dengan senang hati menurutinya, tetapi ketika Tuchel akhirnya tidak dapat terus bermain karena kerusakan tulang rawan kronis, Rangnick menabur benih kepelatihan dengan menanyakan apakah dia dapat bekerja di sepak bola usia remaja.

Rasa ingin tahu terus terusik, Tuchel menjadi pelatih di akademi klub selama beberapa saat sebelum akhirnya mengambil alih tim U14 pada tahun 2000. 

Belajar sambil bekerja dan dibimbing oleh mendiang mentor Hermann Badstuber, Tuchel dipromosikan menjadi asisten pelatih U19 pada tahun 2004. Ia dengan cepat merealisasikan janjinya di pinggir lapangan dengan membantu tim tersebut memenangkan gelar Bundesliga U19 pada tahun berikutnya.

Kariernya pun berjalan mulus, hanya sembilan tahun setelah menunggu meja di bar, dia setelah sudah berada di ruang istirahat tim Bundesliga untuk pertama kalinya berkat kemahirannya meracik taktik. 

Pada tahun 2006 dia kembali ke Augsburg, kali ini sebagai pelatih kepala U19. Pada 2007-2008 ia memimpin tim cadangan klub sebelum beralih ke Mainz dan memenangkan gelar Bundesliga U19 pada 2008-2009 dengan tim yang diperkuat Andre Schurrle, salah satu pemain Jerman saat memenangi Piala Dunia 2014.

Pada musim panas 2009 ia diincar oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) untuk berperan sebagai asisten pelatih U21 dan Hoffenheim untuk posisi sebagai pelatih tim cadangan.

Namun, daya tarik Bundesliga terlalu kuat dan dia diangkat sebagai pelatih tim utama Mainz pada 3 Agustus 2009 setelah pendahulunya, Jorn Andersen, dipecat usai tim tersebut tersingkir di putaran pertama Piala DFB dari tim liga bawah VfB Lubeck.

Meskipun Mainz baru dipromosikan ke papan atas musim sebelumnya, Tuchel membawa mereka finis di urutan kesembilan dalam kampanye debutnya.

Bersama Tuchel, Mainz mendapatkan kesempatan bermain di Liga Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah klub setelah finis kelima pada 2011-2012.

Usai berkelana bersama Mainz, Tuchel bergabung dengan Borussia Dortmund pada 2015. Pelatih yang kini berusia 49 tahun itu ditunjuk untuk menggantikan Jurgen Klopp.

Di sana, ia membina talenta muda termasuk Christian Pulisic dan Ousmane Dembele. Tuchel mengubah dua pemain tersebut menjadi pemain sayap terbaik dunia, serta membantu BVB finis sebagai runner-up Bundesliga pada 2015-2016 dan membawa tim meraih kejayaan Piala DFB di tahun berikutnya.

Sama seperti di Mainz, Tuchel menjadi pelatih tersukses dalam sejarah Dortmund dengan rata-rata 2,09 poin per pertandingan Bundesliga, hingga Lucien Favre menaikkan standar lebih tinggi beberapa tahun kemudian (2,11).

Waktu Tuchel di Dortmund hanya berlangsung dua musim. Sembilan tahun setelah memulai karier sebagai pelatih, ia ditunjuk untuk memimpin raksasa Prancis Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2018. Bersama Les Parisiens ia memenangkan gelar Ligue 1 dalam musim perdananya.

Dia menambahkan dengan treble domestik pada musim berikutnya, kemudian membawa klub ke final Liga Champions pertamanya, meski gagal juara setelah dikalahkan FC Bayern Munchen.

Mengambil kendali di Chelsea pada Januari 2021, Tuchel bekerja dengan sangat baik. Prestasi terbaik Tuchel adalah ketika membawa The Blues menjuarai Liga Champions usai mengalahkan Manchester City asuhan Pep Guardiola di final.

Tuchel kini menjalani tantangan baru bersama Bayern Munchen. Laga Der Klassiker melawan mantan klubnya Dortmund (1/4/2023) bakal menjadi pertandingan debutnya sebagai pelatih Die Roten.

Source: Bundesliga

RELATED STORIES

VIDEO: Momen di Balik Layar Hari Pertama Thomas Tuchel di Bayern Munchen

VIDEO: Momen di Balik Layar Hari Pertama Thomas Tuchel di Bayern Munchen

Berikut ini video yang menayangkan momen di balik layar, hari pertama Thomas Tuchel menjadi pelatih Bayern Munchen, menggantikan Julian Nagelsmann.

Head to Head Bayern Munchen vs Borussia Dortmund: Die Roten Unggul Jauh

Head to Head Bayern Munchen vs Borussia Dortmund: Die Roten Unggul Jauh

Bayern Munchen mengoleksi delapan kemenangan dan sekali imbang dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi melawan Borussia Dortmund.

VIDEO: Wawancara Perdana Thomas Tuchel sebagai Pelatih Bayern Munchen

Pada 25 Maret, Bayern Munchen mengumumkan pemecatan Julian Nagelsmann dan menunjuk Thomas Tuchel sebagai penggantinya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Futsal Nation Cup, titel untuk Piala Futsal Indonesia atau turnamen pendamping kompetisi utama. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Futsal Nation Cup Jadi Piala Futsal Indonesia Pertama FFI, Diikuti 8 Tim Pro Futsal League

Federasi Futsal Indonesia akhirnya membuat turnamen pendamping saat kompetisi reguler Liga Futsal Indonesia sedang bergulir.

Taufani Rahmanda | 24 Feb, 07:22

Peluncuran Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii. (SEGA)

Esports

Game Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii Sudah Tersedia

Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii telah tersedia di PlayStation®4, PlayStation®5, Xbox Series X|S, Xbox One, Windows, dan Steam

Gangga Basudewa | 24 Feb, 07:19

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Debut Manis Sandy Walsh, Asnawi dan Arhan Sama Gugur

7 Pemain berlabel Timnas Indonesia bersama klubnya dalam sepekan terakhir di periode jelang akhir Februari 2025.

Taufani Rahmanda | 24 Feb, 06:20

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 24 Feb, 05:39

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 24 Feb, 05:19

Kompetisi Liga Italia 2024-2025 dimulai pada Sabtu (17/8/2024) lalu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Liga Italia 2024-2025 telah bergulir pada Sabtu (17/8/2024) lalu, berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen yang diupdate sepanjang musim ini bergulir.

Irfan Sudrajat | 24 Feb, 05:16

Penyerang Atalanta, Mateo Retegui, pimpin daftar top skor Liga Italia. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga Italia

Atalanta Kembali Perkasa, Mario Retegui Makin Kokoh Puncak Top Skor Liga Italia 2024-2025

Penyerang Atalanta, Mateo Retegui, kini semakin kokoh memimpin puncak top skor Liga Italia 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 24 Feb, 05:09

egy maulana vikri

Liga 1

Kabar Egy Maulana Vikri Didekati Klub Iran, Presiden Dewa United Meluruskan

Presiden Dewa United FC, Ardian Satya Negara, juga bicara Patrick Kluivert dan pemain yang layak ke Timnas Indonesia.

Taufani Rahmanda | 24 Feb, 04:01

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 24 Feb, 03:24

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 24 Feb, 03:23

Load More Articles