- Dalam tatap muka virtual dengan bersama KONI Pusat, perenang tuna rungu, Ilham Achmad Turmudzi, berharap kesetaraan fasilitas.
- Ilham Achmad Turmudzi meraih medali perak nomor 200 meter gaya dada putra dalam Olimpiade Tuna Rungu 2017.
- Dia juga pernah menggebrak renang kategori umum dengan lolos limit A kualifikasi Olimpiade Remaja (YOG) 2014 Nanjing.
SKOR.id – Perenang tuna rungu, Ilham Achmad Turmudzi, jadi salah satu atlet yang mengikuti webinar bersama Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, Rabu (3/6/20).
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk menyampaikan keluhan melalui bahasa isyarat yang kemudian diterjemahkan oleh sang penerjemah.
Berita Renang Lainnya: The Last Dance Bangkitkan Memori Perenang AS Ini dengan Michael Jordan
Ilham Achmad Turmudzi meminta kesetaraan fasilitas latihan dengan atlet biasa, untuk diteruskan KONI Pusat kepada Pemerintah, dalam hal ini Kemenpora.
Saat ini, fasilitas yang didapat atlet-atlet tuna rungu, jomplang dengan atlet biasa. Padahal dari sisi prestasi, juga mampu mengharumkan nama Indonesia.
Prestasi terbaik Ilham Achmad adalah medali perak 200 meter gaya dada putra Olimpiade Tuna Rungu atau Deaflympics 2017 di Samsun, Turki.
“Padahal, saat itu, kontingen (Indonesia di) Deaflympics sama sekali belum dapat bantuan dari Pemerintah," ujar perenang 20 tahun tersebut.
"Kami berharap, bantuan dana kepada atlet tuna rungu bisa lebih maksimal dan fasilitas latihannya juga disetarakan,” ia menambahkan.
Ilham Achmad Turmudzi ternyata tak hanya mengikuti kejuaraan renang tuna rungu, melainkan lomba renang biasa.
Bahkan, ia lolos limit A Youth Olympic Games (YOG) 2014 Nanjing, Cina. Sayang karena kebijakan kuota Federasi Renang Internasional (FINA), gagal tampil.
Saat itu, FINA hanya mebolehkan Indonesia memberangkatkan satu atlet putra dan putri. Ilham Achmad Turmudzi tak jadi pilihan tim pelatih.
Berita Renang Lainnya: Sosok Lukman Niode di Mata Tiga Perenang Muda Indonesia
Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan Ilham Achmad Turmudzi dan kawan-kawan.
Ia pun berjanji segera berkomunikasi dengan Pengurus Besar Persatuan Renang Indonesia (PB PRSI) agar bisa membantu fasilitas latihan atlet tuna rungu.
“Saya akan coba mengupayakan ini dan berbicara dengan PP PRSI yang mengurusi cabang akuatik di Indonesia,” ucap Marciano Norman.