- Perkembangan esports di Indonesia bisa dibilang berkembang dengan pesat.
- Salah satunya adalah pada ekosistem esports nya sendiri.
- Setidaknya ada tige perbedaan mencolok dalam esports menurut Andrian Pauline.
SKOR.id - Perkembangan esports di Indonesia bisa dibilang berkembang dengan pesat.
Salah satunya adalah pada ekosistem esports nya sendiri.
Hal ini juga diakui oleh CEO RRQ, Andrian Pauline.
"Bedanya menurut saya, ekosistemnya beda ya, kalau sekarang kan sedikit-sedikit bisa online, pertandingan kita bisa online. Pertama itu masalah format turnamen," jelasnya.
"Yang kedua dari penyiaran atau broadcast, dulu kalau kita mau lihat pertandingan esports itu harus dateng."
"Sekarang link nya mana, nonton di YouTube, nonton di berbagai platform. Jadi akses untuk menikmati esports itu tuh jauh lebih enak sekarang," ucapnya.
AP juga menjelaskan jika perbedaan mencolok terlihat dari berbagai macam alat yang dibutuhkan.
"Yang ketiga tentunya perbedaannya dulu itu masih ribet karena dulu platformnya masih PC jadi kita gak punya banyak pilihan, monitornya harus bener, komputernya harus bener. Sekarang itu enggak," kata AP.
"Yang terakhir itu tentang insentif, inesntifnya dulu di kasih mouse, monitor, VGA, kalaupun ada duit paling Rp 500 ribu kalau sekarang kan berapa ratus juta tuh berapa M (milyar)," tambahnya.
Perbandingan mencolok yang terlihat dari esports adalah total hadiahnya yang fantastis.
Bahkan untuk pertandingan nasional seperti MPL Indonesia, Moonton rela mengocek sebesar 300 dolar AS atau sekitar Rp 4,2 miliar.
Hal ini juga menjadi salah satu pengaruh banyaknya anak muda yang tertarik menjadi pemain profesional.
Berita Esports lainnya:
RRQ Xinnn Akui Belajar Hero Claude Mobile Legends dari Rekt
Usai Menangi Kejurnas, Clan of Evo Garuda Menuju Pelatnas Mobile Legends