SKOR.id - Bursa transfer musim dingin di sepak bola Eropa telah dibuka sejak awal Januari 2025 ini. AC Milan, salah satu klub yang meramaikan perburuan pemain.
Ada dua nama yang masuk dalam radar I Rossoneri. Keduanya adalah Marcus Rashford dan Francisco Trincao. Yang juga menarik tentunya, kedua pemain tersebut sama-sama berposisi sebagai pemain sayap (winger).
Marcus Rashford selalu dinilai sebagai salah satu pemain yang memiliki potensi besar baik di Manchester United klubnya saat ini maupun bagi Timnas Inggris.
Francisco Trincao lebih dikenal sebagai pemain yang pernah dibeli Barcelona dengan nilai 30 juta euro namun demikian dipinjamkan ke sejumlah klub seperti Wolverhampton Wanderers dan Sporting.
Perkembangannya yang pesat membuat Sporting Lisbon kemudian mempermanenkannya sebagai pembelian penuh. Dua pemain inilah yang kini menjadi target I Rossoneri yang kini di bawah asuhan Sergio Conceicao.
Sebaliknya, bagi kedua pemain tersebut, AC Milan adalah klub yang dapat menjadi batu loncatan untuk memulai kembali karier dalam tantangan yang baru, meski dengan situasi yang berbeda.
Lalu, siapa yang kemungkinan akan dipilih AC Milan di antara kedua pemain sayap tersebut?
Marcus Rashford yang berusia 27 tahun atau Francisco Trincao, 25 tahun, berikut ini perbandingan kedua pemain sayap tersebut:
Produktivitas Gol
Bagi AC Milan, keinginan mereka sudah jelas yaitu memberikan Sergio Conceicao seorang pemain sayap yang memiliki kemampuan dalam mencetak gol.
Dari aspek ini, Marcus Rashford dan Francisco Trincao memiliki perjalanan karier yang berbeda. Marcus Rashford sudah menjadi pemain kunci di Manchester United dalam 10 tahun terakhir ini.
Dalam satu musim, rata-rata Marcus Rashford tidak kurang bermain dari 30 pertandingan. Dan, dari tahun-tahun tersebut bahkan dia selalu mampu mencapai angka 20 gol.
Pada 2019-2020 contohnya, Marcus Rashford mengoleksi 22 gol, lalu mencetak 21 gol di musim berikutnya. Bahkan, pada 2022-2023 bersama Erik ten Hag, dia bisa mencetak 30 gol.
Francisco Trincao, di sisi lain memiliki keistimewaan terkait gol dari konsistensinya. Total, dia telah mengoleksi 30 gol dalam tiga tahun terakhir bersama Sporting CP di semua ajang dari 129 laga.
Walau bukan pemain dengan tipikal mesin gol, namun jumlah golnya selalu memperlihatkan peningkatan.
Cara Bermain
Posisi keduanya di lapangan juga memberikan perbedaan. Marcus Rashford sepanjang kariernya di Manchester United, selalu dimainkan di area lini serang. Baik itu sebagai sayap kiri, sayap kanan, gelandang serang, penyerang tengah, bahkan sebagai second striker.
Bersama pelatih Erik ten Hag, kecuali musim lalu, Marcus Rashford lebih sering bermain sebagai penyerang tengah.
Sedangkan bersama pelatih sebelumnya, Ole Gunnar Solksjaer, peran Marcus Rashford lebih sering bermain di posisi favoritnya, sayap kiri (77 sayap kiri, 47 penyerang tengah, 10 sayap kanan, dan 1 second striker).
Di sisi lain, Francisco Trincao adalah penyerang sayap murni. Di Sporting dalam tiga tahun terakhir dia selalu bermain baik sebagai penyerang sayap kanan atau pun penyerang sayap kiri dalam formasi 4-3-3.
Sedangkan di Timnas Portugal, Francisco Trincao lebih sering bermain sebagai sayap kiri. Bahkan, Francisco Trincao merupakan pengganti bagi Rafael Leao di Timnas Portugal dalma dua laga terakhir.
Tingkat Kesulitan
Fans sudah memahami mengapa Marcus Rashford yang merupakan pemain harapan Manchester United justru ada dalam bursa transfer.
Kehadiran Ruben Amorim di Manchester United telah mengubah keistimewaan yang sebelumnya pernah diberikan kepada Marcus Rashford.
Hingga kemudian, Ruben Amorim menempatakan sang pemain dalam daftar pemain yang kemungkinan akan dijual. Faktanya, ini bukan kali pertama terjadi.
Selama bertahun-tahun, Marcus Rashford sering dipertanyakan karena alasan disiplin, dituduh menjalani kehidupan yang tidak layak sebagai atlet, tetapi ia selalu menebusnya dengan gol dan bakat. Termasuk bersama Erik ten Hag.
Tapi, kini situasinya berjalan berbeda dengan kehadiran Ruben Amorim, yang bahkan mengirimnya ke tribun penonton dalam derby menghadapi Manchester City pada pertengahan Desember 2024 lalu.
Keputusan Ruben Amorim terhadap Marcus Rashford adalah pesan yang jelas dan tegas. Sebaliknya, terkait Francisco Trincao, sang pemain justru menjadi bagian penting dari sukses Ruben Amorim ketika menangani Sporting CP.
Di tangan Ruben Amorim, Francisco Trincao kembali menjadi pemain sayap yang penting dalam tiga tahun terakhir di Sporting.
Peluang untuk Berkembang
Marcus Rashford lahir pada 1997, atau dua tahun lebih muda dibandingkan dengan Francisco Trincao. Keduanya memang bukan remaja lagi, tapi jelas mereka masih memiliki peluang untuk berkembang.
Yang membedakan saat ini adalah kuntinuitas karier keduanya. Marcus Rashford sudah lama tidak pernah lagi bermain di Liga Inggris. Pada musim yang berjalan ini, dia hanya mencetak 4 gol.
Ironisnya, tiga gol di antaranya justru setelah kehadiran Ruben Amorim. Sementara itu, Francisco Triancao memainkan hampir semua laga Sporting CP, mencetak 6 gol dan memberikan 9 assist.
Francisco Trincao pemain yang ada di balik produktivitas mesin gol Sporting CP, Viktor Gykores.
Dalam 72 laga keduanya bermain bersama, ada 11 gol tercipta dengan 9 di antaranya diciptakan Viktor Gykores karena assist Francisco Triancao.