- Presiden FFT Bernard Giudicelli mengatakan French Open 2020 masih terbuka dengan segala opsi.
- Menggelar ajang tenis bergengsi itu tanpa penonton jadi salah satu opsi yang mungkin diambil.
- Bernard Giudicelli juga mengungkapkan bila jadwal French Open 2020 masih bisa berubah.
SKOR.id – Presiden Federasi Tenis Prancis (FFT) Bernard Giudicelli memastikan Grand Slam French Open (Roland Garros) 2020 bakal tetap berlangsung.
Rencana awal French Open tahun ini bakal dilaksanakan pada 24 Mei-7 Juni. Tetapi akibat pandemi virus corona (Covid-19) terpaksa diundur ke 20 September-4 Oktober 2020.
Bernard Giudicelli mengatakan FFT telah menyetujui keputusan pemindahan jadwal Roland Garros. Namun ia menegaskan pihaknya masih mempertimbangkan semua pilihan.
Opsi terbaik saat ini adalah menggelar ajang tenis bergengsi itu tanpa penonton. Pasalnya, pemerintah Prancis masih memberlakukan pembatasan wisatawan hingga akhir tahun ini.
Berita Tenis Lainnya: Dalam Kondisi Prima, Novak Djokovic Petenis Terhebat di The Big Three
“Kami belum mengesampingkan pilihan apa pun. Kami (tetap) memikirkan opsi menggelar turnamen di stadion dan di televisi,” kata Giudicelli seperti dikutip dari The National.
“Jutaan fan di seluruh dunia sedang menanti. Menyelenggarakannya secara tertutup bisa menjadi bagian dari model bisnis, termasuk hak siar. Itu tidak bisa diabaikan,” lanjutnya.
Masalah lain adalah jadwal gelaran grand slam lainnya, US Open, berdekatan dengan Roland Garros, yakni 24 Agustus-13 September mendatang.
Untuk itu, Bernard Giudicelli mengatakan bahwa gelaran tenis di lapangan tanah liat tersebut bisa diundur lagi dari jadwal baru yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, FFT bersedia kembali memundurkan skedul Roland Garros ke tanggal 27 September-10 Oktober 2020. Artinya mengaret satu pekan dari jadwal anyar.
“Saya telah mengadakan diskusi secara regular bersama Andrea Gaudenzi (presiden ATP), Steve Simon (ketua WTA), dan David Haggerty (pimpinan ITF),” ujar Giudicelli.
“Diskusi lain juga telah direncanakan yang akan dilakukan pada pekan depan untuk melihat bagaimana perkembangan situasinya,” pria 62 tahun itu menambahkan.
Guidicelli bersikukuh FFT berhak menggeser jadwal karena angka kematian akibat Covid-19 di Prancis, berdasarkan data Worldometers, telah mencapai 26.310 per Sabtu (9/5) malam.
Berita Tenis Lainnya: ATP Sediakan 4.000 Kelas Online Gratis untuk Bantu Petenis Belajar Skill Baru
“Kami bekerja sama dengan sangat baik (sejauh ini), tetapi masih terlalu awal untuk menentukan jadwal pasti turnamen,” Bernard Giudicelli menuturkan.
“French Open adalah kekuatan utama tenis di Prancis. Turnamen menafkahi para petenis dalam ekosistem kami dengan pendapatan mencapai 260 juta euro.”
Bagaimanapun, Bernard Giudicelli menegaskan pihaknya juga telah merancang protokol keamanan untuk menjaga para petenis dan staf terhindar dari penularan Covid-19.
“Kami memikirkan pemain dan ingin melindungi mereka. Kami mengambil pilihan berani. Turnamen tanpa tanggal seperti kapal tanpa kemudi, belum tahu akan ke mana,” ujarnya.
“Kami memposisikan diri sejauh mungkin di kalender, berusaha tidak mengganggu turnamen lainnya, sehingga tak ada ajang Masters 1000 atau Grand Slam yang terpengaruh.”