- Penjualan tiket MotoGP Malaysia 2022 yang dijadwalkan berlangsung pada 21-23 Oktober mendatang belum mencapai 50 persen.
- Hal ini disampaikan oleh CEO Sirkuit Internasional Sepang (SIC), Azhan Shafriman Hanif.
- SIC sedang berupaya mengurangi pajak hiburan demi meningkatkan penjualan tiket MotoGP Malaysia 2022.
SKOR.id - Penjualan tiket MotoGP Malaysia 2022 yang dijadwalkan berlangsung pada 21-23 Oktober mendatang belum mencapai 50 persen.
CEO Sirkuit Internasional Sepang (SIC), Azhan Shafriman Hanif, mengatakan hal ini kemungkinan terjadi karena absennya pembalap tuan rumah pada MotoGP 2022.
"Selain itu, faktor 25 persen pajak hiburan yang dikenakan oleh pemerintah negara bagian Selangor juga memengaruhi harga tiket yang naik dua kali lipat," katanya dikutip dari Bernama.
Menurut Hanif penjualan tiket yang dimulai April lalu sebenarnya menunjukkan tren peningkatan selama tiga pekan terakhir tetapi belum mencapai 50 persen.
Terkait hal itu, SIC sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Selangor untuk mengurangi pajak hiburan dalam upaya meningkatkan penjualan tiket.
"Tahun lalu kami telah membahasnya dengan Menteri Besar Selangor tetapi sejauh ini kami belum menerima solusi." Hanif menambahkan.
“Sebelumnya kami mendapat pengecualian sampai tahun lalu tetapi tahun ini tidak ada pengecualian."
"Jadi kalau pajak yang dikenakan bisa dikurangi, kami harapkan penjualan tiket bergerak lebih cepat. Bagi yang sudah membeli tiket, SIC akan mengembalikan selisihnya," ujarnya.
Sementara itu, tiket MotoGP Malaysia 2022 dibanderol mulai dari 90 ringgit (setara Rp296 ribu) hingga 500 ringgit (setara Rp1,6 juta)
"Sebenarnya sangat berbeda dengan edisi terakhir yang dimulai dari 40 ringgit (setara Rp132 ribu) setelah pemerintah negara bagian memberi pembebasan pajak hiburan," katanya.
Azhan Shafriman pun optimistis MotoGP Malaysia 2022 di Sirkuit Sepang masih akan berlangsung meriah setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Baca Berita MotoGP Lainnya:
Rumor, Pengelola Sirkuit Sepang Berharap Dispensasi Pajak dari Pemerintah Malaysia
Pengelola Sirkuit Sepang Ogah Geser Kalender GP Malaysia, Ini Alasannya