- Ketua NOC Indonesia angkat bicara soal pencoretan para perenang senior dari Pelatnas untuk SEA Games 2023.
- Menurut Raja Sapta Oktohari, keputusan PB PRSI adalah hal yang wajar karena sedang menjalankan amanat DBON.
- Sebelumnya, langkah PB PRSI ini ditanggapi dengan keberatan oleh beberapa perenang senior seperti I Gede Siman Sudartawa dan Glenn Victor Susanto.
SKOR.id - Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, turut angkat bicara soal polemik pencoretan para perenang senior dari Pelatnas SEA Games 2023.
Sebelumnya, pada Senin (17/10/2022) malam, PB PRSI merilis daftar para perenang yang disiapkan untuk tampil di SEA Games 2023.
Dalam daftar tersebut tak ada perenang senior langganan Pelatnas, seperti I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor Susanto, Patricia Yosita Hapsari, dan lainnya.
Beberapa perenang senior pun meluapkan perasaannya di media sosial pada Selasa (18/10/2022) dan mempertanyakan keputusan yang diambil PB PRSI.
Salah satunya adalah I Gede Siman Sudartawa yang tak segan membuat postingan ditujukan kepada Menpora dan Ketua NOC Indonesia.
"Terima kasih atas ketidakadilannya yang tidak memberikan kesempatan kepada kami (senior) memperkuat tim Pelatnas SEA Games 2023," tulisnya.
"Hal ini akan saya gunakan untuk memotivasi saya dan akan saya buktikan," kata Siman Sudartawa.
Menanggapi hal tersebut, Raja Sapta Oktohari sebagai Ketua NOC Indonesia dan pihak yang dimintai "tanggung jawab" pun angkat bicara.
Raja Sapta Oktohari menyebut proses promosi-degradasi biasa dilakukan oleh induk organisasi olahraga, tak terkecuali PB PRSI.
Apalagi, kebijakan yang diambil PRSI saat ini didasari oleh Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Peningkatan Prestasi Olahraga.
"Kami menghormati kebijakan federasi, dalam hal ini PRSI. Kami menginformasikan renang adalah cabor yang diandalkan," kata Okto.
"Kini tak sebatas di SEA Games tetapi juga ditargetkan Olimpiade. NOC Indonesia telah memberikan support berupa Direct Communication kepada FINA."
"Dan sekarang, bola ada di tangan PRSI (untuk melakukan pemilihan perenang," Okto mengungkapkan.
Okto menyadari, tantangan yang dihadapi PRSI tidak mudah baik dalam menyiapkan prestasi jangka panjang maupun pendek.
Untuk 2023, setidaknya ada beberapa agenda multievent yang bakal diikuti Indonesia dan melibatkan PRSI selaku induk cabor renang di Tanah Air.
Beberapa ajang yang dimaksud adalah SEA Games 2023 di Phnom Penh, ANOC World Beach Games di Bali, serta Asian Games 2022 di Hangzhou.
Berita Renang Lainnya:
Prestasi Perenang Senior Indonesia di SEA Games 2021 Alami Penurunan