SKOR.id - Dokter timnas U-17 Indonesia, Dr. Dicky Mohammad Shofwan SpOK menjelaskan soal santapan dan gizi para pemain selama di Jerman.
Timnas U-17 Indonesia diketahui sendang menjalani pemusatan latihan atau training center (TC) di Jerman sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023.
Garuda Muda tidak hanya dimatangkan dalam hal kemampuan bermain seraya kekompakan dan mental, namun juga yang tidak kalah penting perihal fisik.
Salah satu komponen penting terkait hal tersebut adalah soal makanan. Menurut Dicky Mohammad Shofwan, tidak sulit mengatur santapan para pemain.
Ia telah menentukan guideline atau arahan untuk makan pagi, siang, dan malam selama di Jerman. Namun ada salah satu permintaan, yakni ada menu nasi.
"Kita selalu ada nasi, di pagi, siang, malam. Karena nasi kan makanan pokok kita. Lagi pula agar mereka gak lupa, mereka kan tandingnya di Indonesia," ucap Dicky.
Beruntungnya, saat timnas U-17 Indonesia bermarkas di Bad Bentheim, mereka mendapatkan hotel dengan chef orang Indonesia. Sehingga, hidangan yang tersajikan pun bisa bervariasi atau tidak hanya menu western.
"Kebetulan kita dapat tempat yang chef-nya ada orang Indonesia. Ada Pak Gede Armawan orang Bali. Ada beberapa menu yang dia bisa bikinkan. Seperti soto daging, sate, telur balado," kata Dicky.
Adapun sebelumnya saat berkunjung ke Borussia Monchengladbach, para pemain timnas U-17 Indonesia sudah mendapatkan edukasi mengenai gizi.
"Kemarin saat mereka ke Monchengladbach ada sesi khusus soal gizi dari (tim) Borussia-nya, jadi saya cuma make sure aja," ujar Dicky.
Di samping itu, tim dokter juga mempunyai alat untuk mengecek komposisi. Seperti body fat, berat badan, di mana data setiap permain pasti berbeda.
Nantinya, dari hasil pengecekan tersebut, bisa didiskusikan dengan tim pelatih untuk mengatur agar seimbang.
Sementara itu saat awal tiba di Jerman, sejumlah pemain mengakui harus cepat beradaptasi dengan banyak hal, di antaranya cuaca dan makanan.
Namun makanan di Jerman masih dianggap aman. Lantaran untuk daging, juga low fat dan banyak yang direbus, steam, dan grill.
Meski cenderung minim bumbu karena hanya garam dan lada, hal itu bukan menjadi sesuatu yang memberatkan karena bisa dilengkapi dengan bahan yang dibawa.
"Karena kecenderungan di Eropa ini salt and pepper, jadi kita sendiri bawa kecap, saos, abon. Kalau saya gak apa-apa deh, kecap sama saos tomat," ucap Dicky.
Terlepas dari makanan dan gizi, para pemain timnas U-17 Indonesia terus berlatih di setiap harinya dengan porsi latihan juga menjadi perhatian.
Untuk memperkaya pengalaman dan mengasah mental, berbagai pertandingan pun dijalani oleh tim asuhan Bima Sakti selama menjalani TC di Jerman.
Berbagai tim lokal menjadi lawannya seperti TSV Meerbusch, SC Paderborn, hingga Eintracht Frankfurt, dengan hasil akhir yang beragam.
Nantinya di Indonesia, Garuda Muda bakal bersaing dengan Ekuador, Panama, dan Maroko dalam Grup A Piala Dunia U-17 2023, yang dimulai 10 November 2023.
*Artikel ini dibuat oleh kontributor Skor.id di Jerman, Aulia Hakim