- Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mencoba memberi solusi untuk mengatasi permasalahan Repsol Honda.
- Ia menyarankan Honda untuk memboyong Joan Mir dan Davide Brivio dari Suzuki.
- Kedua sosok itu dinilai sebagai figur yang tepat untuk menyelamatkan Honda dari jurang kehancuran.
SKOR.id - Pabrikan asal Jepang, Repsol Honda, tengah berada di titik nadir.
Tim yang begitu perkasa pada periode 2013-2019 tersebut kini tengah berjuang agar bisa keluar dari dasar klasemen konstruktor MotoGP 2022.
Keputusan pabrikan berlogo sayap tunggal tersebut memprioritaskan Marc Marquez ternyata tak lebihnya pisau bermata dua.
Kini, saat Marquez terpaksa menepi akibat cedera, Repsol Honda tak punya pembalap lain yang bisa diandalkan.
Dalam keadaan kacau, Honda kemungkinan melepas musim ini dan fokus pada 2023. Tak hanya mengembangkan RC213V, line up juga dirombak.
Kecuali Marquez, tiga rider Honda lain hampir dapat dipastikan akan mengalami perubahan.
Alex Rins sudah pasti menggantikan Alex Marquez di LCR Honda, sedangkan kursi Pol Espargaro di tim pabrikan dan Takaaki Nakagami di LCR masih abu-abu.
Sementara itu, Joan Mir digadang-gadang jadi pendamping Marquez menyusul keluarnya Suzuki akhir musim ini. Lantas, sebagai pengganti Nakagami, banyak yang memprediksi Honda akan mempromosikan Ai Ogura.
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mengutarakan bahwa Mir harus bergabung dengan Honda karena musim depan, tak banyak kursi tersisa.
"Mir sudah selayaknya pergi ke HRC. Bagi saya, terlihat aneh kalau dia tidak punya motor musim depan," ujar Pernat, dikutip dari Motorsport.
"Saya pikir kendala bukan berhubungan dengan masalah uang, melainkan ada banyak kebingungan di Honda."
Pria yang juga menjabat sebagai manajer Enea Bastianini tersebut juga mengomentari rumor yang menyebutkan kalau Davide Brivio, eks manajer tim Suzuki yang kini bekerja untuk Alpine, akan menangani Honda.
"Situasinya kacau. Honda adalah motor paling buruk di trek. Hipotesis (menghadirkan) Brivio perlu dipertimbangkan," lanjut Pernat.
"Dia tahu kondisi pabrikan Jepang, dia paham bagaimana membentuk grup. Dia juga andal dalam memilih pembalap. Dia adalah figur sempurna," tuturnya.
Brivio sendiri merupakan sosok di balik keberhasilan Mir meraih titel kampiun MotoGP 2020.
Keputusan Brivio hengkang ke Formula 1 mulai musim 2021 membuat Suzuki Ecstar sempat kehilangan arah.
Akhirnya, musim ini Skuad Hamamatsu mendatangkan eks bos Repsol Honda, Livio Suppo.
Sayang, kebersamaan Suppo dengan Suzuki hanya berlangsung setahun karena pabrikan asal Jepang tersebut mundur dari MotoGP mulai musim depan.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Davide Brivio Sosok yang Pas Selamatkan Honda".
Berita MotoGP lainnya:
Jelang Paruh Kedua MotoGP 2022, Brad Binder Berharap Peningkatan dari KTM
Bukan Fabio Quartararo, Ini Jagoan Valentino Rossi untuk Menjuarai MotoGP 2022