- Tatanan kehidupan baru atau new normal dalam menjalankan pertandingan sepak bola di Indonesia masih menimbulkan polemik di antara sejumlah pihak.
- Sebab, grafik kasus Covid-19 yang masih meningkat di Indonesia menjadi indikasi bahwa new normal belum layak diterapkan di pertandingan sepak bola.
- Selain itu, setiap wilayah di Indonesia memiliki kondisi yang bervariasi dalam aspek tingkat keparahan kasus Covid-19.
SKOR.id - Direktur Operasional, Hempri Suyatna, meminta PSSI dan PT LIB membuat protokol kesehatan jika sepak bola berlanjut di tengah pandemi Covid-19.
Wacana penerapan new normal atau kelaziman baru mulai dimatangkan untuk menjalankan kembali pertandingan sepak bola di Indonesia.
Gagasan yang digaungkan untuk mengatasi kemandekan kompetisi ini pun turut mendapat pro dan kontra dari sejumlah pihak.
Sebab, opsi melanjutkan kompetisi di tengah pandemi virus corona yang masih belum sepenuhnya teratasi membutuhkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Berita PSS Sleman Lainnya: PSS Sleman Nilai Sepak Bola Indonesia Belum Siap untuk New Normal
Jika menilik sejumlah kompetisi di Eropa, langkah melanjutkan kompetisi harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap pertandingan.
Pasalnya, keamanan dan keselamatan pemain serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus menjadi pertimbangan yang paling utama.
Apabila hal ini gagal dijalankan, bukan tidak mungkin pertandingan sepak bola di Tanah Air menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19.
Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada (PSS), Hempri Suyatna, menilai bahwa penerapan tatanan new normal dalam sepak bola ini masih belum memenuhi syarat.
Hempri melihat bahwa kondisi yang dialami setiap daerah berbeda-beda. Tingkat keparahan Covid-19 masing-masing wilayah bervariasi.
"Sebetulnya, yang menjadi masalah karena variasi masing-masing daerah berbeda-beda," ujar Hempri kepada Skor.id beberapa waktu lalu.
"Barangkali suatu daerah sudah siap menerapkan konsep new normal, tetapi daerah lain belum," ia menjelaskan.
Selain itu, penerapan kelaziman baru untuk melanjutkan kompetisi sepak bola juga terkesan terburu-buru.
Pasalnya, grafik peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia belum juga melandai sampai saat ini.
Grafik ini menunjukkan bahwa peningkatan kasus baru belum menurun dan masih stabil.
"Konsep new normal membutuhkan beberapa persyaratan tertentu, terutama grafik kasus Covid-19 yang harus mulai melandai," kata Hempri.
"Apabila kita melihat data pertambahan kasus secara nasional, saat ini memang masih fluktuatif," ia melanjutkan.
Meski demikian, sampai saat ini PSSI dan PT LIB belum memutuskan langkah selanjutnya yang akan ditempuh.
Berita PSS Sleman Lainnya: Kapten PSS Sleman Bersuara Soal Protokol New Normal Sepak Bola
Oleh sebab itu, Hempri menegaskan bahwa PSS Sleman akan tetap menunggu arahan dan kebijakan yang diputuskan oleh federasi.
"Intinya, PSS Sleman akan menunggu dan mengikuti arahan kebijakan PSSI. Kalau PSSI memutuskan melanjutkan kompetisi atau mengganti dengan turnamen, tentu kami harap ada panduan protokol kesehatan yang ketat," ujar Hempri.