SKOR.id - Pencak silat menyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia selama perhelatan SEA Games 2023.
Ajang multiolahraga dua tahunan se-Asia Tenggara tersebut resmi ditutup pada Rabu (17/5/2023) di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja.
Indonesia finis urutan ketiga daftar klasemen akhir perolehan medali di SEA Games 2023 dengan 87 emas, 80 perak, 109 perunggu.
Cabang olahraga (cabor) pencak silat menjadi lumbung medali bagi kontingen Merah Putih dengan 9 emas, 6 perak, dan 1 perunggu.
Pencapaian itu seakan jadi pembalasan dendam kontingen pencak silat yang gagal total selama SEA Games 2021 di Vietnam yang digelar tahun lalu.
Kala itu, pencak silat yang diproyeksi sebagai lumbung medali Indonesia selama SEA Games 2021 justru hanya pulang dengan satu emas, lima perak, dan tiga perunggu.
Satu-satunya medali emas tim pencak silat Indonesia pada saat itu dipersembahkan oleh Ririn Rinasih/Riska Hermawan di nomor seni ganda putri.
Keberhasilan merebut sembilan emas dan menjadi cabor penyumbang medali terbanyak Indonesia di SEA Games 2023 pun membalaskan kegagalan tahun lalu.
Hasil di SEA Games 2023 sekaligus mempertegas eksistensi pencak silat sebagai salah satu cabor unggulan pemerintah Indonesia menurut Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Sayangnya, pencak silat masih menjadi cabor tradisional pilihan di kejuaraan multiolahraga baik level Asia Tenggara (SEA Games) maupun Asia (Asian Games).
Cita-cita Menembus Olimpiade
Pencak Silat memulai debut di SEA Games pada 1987, ketika Indonesia berstatus sebagai tuan rumah.
Pencak silat kembali dipertandingkan pada SEA Games 1989 sebelum absen pada edisi 1991.
Olahraga bela diri yang berkembang di beberapa negara Melayu itu kembali digelar pada SEA Games 1993, 1995, 1997, dan baru masuk daftar cabor rutin sejak 2001.
Pada level Asia, pencak silat menajalani debut pada Asian Games 2018 ketika Indonesia berstatus tuan rumah.
Pencak silat jadi salah satu sumber medali Indonesia, dengan 14 emas dan 1 perunggu, sehingga membawanya bertengger di peringkat empat klasemen akhir Asian Games 2018.
Perkembangan pencak silat di level internasional membuat IPSI dan pemerintah Indonesia berharap debut Olimpiade.
Ambisi tersebut tertuang dalam tema Musyawarah Nasional ke-15 IPSI, yakni "Indonesia Maju, Pencak Silat Menuju Olimpiade" yang berlangsung di Bogor 15-18 Desember 2022.
IPSI berharap pencak silat mengikuti jejak Taekwondo (Korea Selatan) dan Karate (Jepang) yang pernah digelar sebagai cabor resmi Olimpiade.
Taekwondo debut pada Olimpiade Sydney 2001 dan bertahan hingga saat ini. Sementara itu, karate debut pada Olimpiade Tokyo 2020 meskipun absen pada Paris 2024.
Walau demikian, IPSI dan pemerintah Indonesia menyadari bahwa jalan pencak silat menuju Olimpiade masih sangat panjang.
"Memang pencak silat belum dipertandingkan di Olimpiade tetapi dengan upaya kita, kerjasama dengan PB IPSI sekarang ini."
"Kami sedang mengusahakan pencak silat minimal masuk dalam eksibisi di Olimpiade," kata Zainudin Amali, ketika masih menjabat Menpora pada akhir 2022.