SKOR.id – MotoGP akan melangsungkan balapan Grand Prix Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Minggu (14/5/2023) ini. Dua rider tuan rumah, Fabio Quartararo dan Johann Zarco, terbebani misi sulit.
Penggemar balap Prancis tentu ingin melihat salah satu dari mereka bisa menang. Masalahnya, sejak era MotoGP bergulir pada 2002, tak pernah ada wakil tuan rumah yang mampu finis terdepan di Le Mans.
Bahkan sepanjang sejarah kejuaraan, hanya satu pembalap lokal yang mampu memenangi kelas utama GP Prancis, yakni Pierre Monneret. Dan itu terjadi pada musim 1954.
Sementara sepanjang era motor 4 silinder digunakan pada 2002, belum ada satu pun rider dari Negeri Mode yang berhasil mengulang pencapaian Monneret 69 tahun silam.
Quartararo yang memperkuat Monster Energy Yamaha dan berstatus juara dunia MotoGP 2021 tentu jadi harapan untuk mengakhiri rapor merah tersebut. Tetapi terlalu muluk jika melihat situasinya saat ini.
Setelah empat putaran pertama MotoGP 2023, pembalap berjuluk El Diablo itu belum pernah menang. Raihan terbaiknya adalah podium ketiga GP Amerika. Ia lebih sering kesulitan bersaing mencapai Top 5.
Teranyar, dalam GP Spanyol di Jerez dua pekan lalu, El Diablo, julukan Quartararo, hanya mampu finis di posisi 10. Kini ia sudah tertinggal 47 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di puncak klasemen.
Walau demikian, Fabio Quartararo menjaga optimisme. Ia bertekad tampil lebih baik lagi karena meraih hasil maksimal dalam home race di hadapan publik Prancis sangat penting dan spesial baginya. Apalagi ini GP ke 1.000 kejuaraan.
Berkaca dari rekam jejaknya di Sirkuit Bugatti, kans Quartararo meraih podium tetap terbuka. Musim lalu, ia finis keempat, hanya kalah cepat 0,106 detik dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing).
Pada GP Prancis 2021, pemuda 23 tahun tersebut mampu mengamankan posisi ketiga. Meski tidak secara eksplisit mengatakannya, Quartararo jelas ingin merengkuh kemenangan di Le Mans.
“Ini GP kandang saya, jadi saya menantikan untuk melihat dan mendengar dukungan para penggemar. Saya ingin menjaga pola pikir positif, melakukan yang terbaik dan semoga mendapatkan hasil bagus,” ujar El Diablo dalam situs tim.
Selain Fabio Quartararo fans tuan rumah juga mengharapkan pembalap Prancis lainnya, Johann Zarco, bisa menunjukkan performa maksimal dalam race weekend di Le Mans pada 12-14 Mei ini.
Dibandingkan Quartararo, Zarco lebih dulu bersaing di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, yakni pada 2017. Tetapi ia pun belum mampu membukukan kemenangan dalam MotoGP Prancis.
Namun, bila dikomparasi dengan juniornya, rapor pembalap Pramac Racing – Ducati ini lebih baik. Johann Zarco tercatat dua kali mampu menyelesaikan GP Prancis sebagai runner up, yakni pada 2017 serta 2021.
Enam tahun lalu, Zarco melakukannya bersama tim satelit Yamaha kala itu, Tech3. Sedangkan musim 2021 ia finis kedua dengan menggeber motor Ducati Desmosedici GP21 milik Pramac Racing.
Kali ini pun situasinya sedikit lebih baik daripada Fabio Quartararo. Johann Zarco akan memulai balapan dari grid kesembilan. Pada sprint race Sabtu (13/5/2023) kemarin, ia bisa finis keenam.
“Start kesembilan agak sulit, karena banyak yang berdesakan di grup. Kemudian saya perlahan memiliki feeling yang baik dengan motor, ritme yang bagus dan akhirnya menjalani balapan yang sangat baik,” ujar Zarco soal sprint GP Prancis.
Pada sisi lain, Quartararo benar-benar di bawah performa. Ia harus start dari urutan ke-13. Dan dalam sprint, balapannya berakhir lebih cepat. El Diablo gagal finis akibat mengalami crash di lap kesembilan.
Bila melihat apa yang terjadi selama sprint race, di mana sejumlah rival tampil sangat kuat, kemenangan MotoGP Prancis 2023 agaknya masih sulit dijangkau Fabio Quartararo atau Johann Zarco.