SKOR.id – Ada yang agak berbeda dari gelaran putaran kedua Kejuaraan Dunia Formula E yang berlangsung di Autodromo Hermanos Rodriquez, Meksiko, Hankook Mexico City E-Prix, akhir pekan lalu.
Adalah band mariachi yang menyambangi sejumlah garasi tim, salah satunya TAG Heuer Porsche Formula E Team yang diperkuat Pascal Wehrlein dan Antonio Felix da Costa.
Band mariachi adalah sekelompok pemusik Meksiko yang memainkan musik rakyat tradisional negara tersebut dengan menggunakan kombinasi alat musik dawai dan petik.
Instumen yang digunakan para personel band mariachi biasanya terdiri dari biola, trompet, vihuela, dan guitarron. Vihuela adalah alat musik Meksiko bernada tinggi, dan guitarron adalah gitar bass akustik.
Band mariachi memainkan berbagai macam lagu, termasuk lagu-lagu rakyat tradisional Meksiko, lagu-lagu country, polka, bolero, dan corrido. Corrido adalah balada Meksiko yang menceritakan kisah-kisah tentang hubungan cinta, pertempuran, dan perbuatan yang luar biasa.
Anggota band mariachi biasanya mengenakan kostum daerah yang didasarkan pada kostum charro. Pakaian mariachi berevolusi dari seragam militer atau polisi yang dikenakan oleh Presiden Meksiko Lazaro Cardenas del Rio pada acara-acaranya di tahun 1930-an.
Mereka tampil di festival, restoran, dan perayaan. Mereka juga sering diminta untuk memainkan lagu-lagu yang diminta oleh penonton di acara tersebut.
Dalam satu momen, band mariachi di Mexico City E-Prix itu memainkan musik pembuka Formula E. Opening title Formula E yang dimainkan dalam irama musik Meksiko itu pun sontak menarik perhatian Wehrlein dan Da Costa.
“Saya tahu lagu ini, saya tahu,” ucap Da Costa yang lantas menggerakkan tangannya ke atas dan bawah, menirukan gaya konduktor memimpin orkestra. Sementara, Wehrlein terlihat menikmati lagu opening title Formula E yang dibawakan band mariachi tersebut.
Tak lama kemudian, Da Costa terlihat ingin mencoba memainkan instrumen gitar. “Bisakah Anda mengajari saya? Saya tak tahu bagaimana memainkannya,” ucap pembalap asal Portugal itu.
Di saat bersamaan, Wehrlein justru mencoba memainkan biola milik salah satu personel band mariachi. Namun ketika pemain biola lainnya memainkan cuplikan sebuah lagu klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart, Eine kleine nachtmusik, Wehrlein hanya bisa berkomentar singkat.
“Saya perlu mencobanya. Tetapi ini benar-benar sulit,” ujar Wehrlein, pembalap asal Jerman yang juga juara dunia Formula E musim 2023-2024 lalu.
“Beruntung saya masih tahu cara mengemudikan mobil, karena saya tidal bisa memainkan musik,” ucap Da Costa seraya mengembalikan gitar milik musisi band mariachi.
Wehrlein dan Da Costa berhasil menguasai sesi kualifikasi Mexico City E-Prix dengan merebut posisi start 1-2. Namun saat lomba, Da Costa dan Wehrlein masing-masing harus puas finis di podium kedua dan ketiga di belakang Oliver Rowland (Nissan Formula E Team).
Hasil Mexico City E-Prix menempatkan Da Costa di posisi pertama klasemen pembalap dengan 37 poin, sedangkan Wehrlein di peringkat keempat dengan 21 poin. Rowland dan Mitch Evans (Jaguar TCS Racing) masing-masing di posisi kedua dan ketiga dengan poin sama, 25.