- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berpeluang besar mempertahankan gelar All England.
- Lawan terberat keduanya diperkirakan datang dari Malaysia, Prancis, dan Jepang.
- Mood bakal jadi kunci komunikasi ganda campuran Indonesia ini, khususnya Praveen Jordan.
SKOR.id - Ganda campuran andalan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berpeluang besar untuk mempertahankan gelar All England.
All England 2021 rencananya berlangsung pada 17-21 Maret di Birmingham Arena, Inggris, dengan protokol kesehatan ketat.
Pandemi Covid-19 yang belum mereda membuat beberapa negara seperti Cina, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan sebagian bintang Thailand, mundur.
Kondisi tersebut cukup menguntungkan Praveen/Jordan yang hadir di All England 2021 sebagai juara bertahan.
All England 2021 dipastikan minus Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping (Cina). Begitu juga Seo Seung-jae/Chae Yujung (Korsel).
Bahkan, sang penguasa tur Asia di Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, memutuskan absen dari All England 2021.
Dilihat dari hasil drawing yang dirilis BWF, beberapa waktu lalu, rival utama Praveen/Melati kemungkinan besar datang dari Malaysia, Prancis, dan Jepang.
Pada babak pertama, Praveen/Melati akan berhadapan dengan ganda campuran India, Dhruv Kapila/Jakkampudi Meghana.
Kemudian, babak kedua, bertemu pemenang antara Hoo Pang Ron/Cheah Yee See (Malaysia) kontra Niclas Nohr/Amalie Magelund (Denmark).
Calon lawan di perempat final, kemungkinan besar adalah Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia) atau Yuki Kaneko/Misaki Matsumoto (Jepang).
Namun, tak menutup kemungkinan juga wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa.
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) atau Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis) kemungkinan jadi calon lawan yang ideal di semifinal.
Jika dilihat dari hasil pertandingan, awal musim 2021, Thom Gicquel/Delphine Delrue kemungkinan merepotkan bagi Praveen/Melati.
Pasangan ini sedang on fire setelah hasil positif di Leg Asia 2021 serta kemenangan di Swiss Open 2021, pekan lalu.
Sebagai unggulan pertama, lawan ideal Praveen/Melati di final adalah unggulan kedua sekaligus juara All England 2018, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Kedua pasangan ini, terakhir bertemu di penyisihan grup BWF World Tour Finals 2019. Saat itu, Praveen/Melati kalah 15-21, 21-18, 15-21.
Namun, di balik semua peluang ganda campuran peringkat ke-4 dunia itu di All England 2021, kunci kemenangan keduanya ada pada Praveen Jordan.
Seperti kata BWF, mood Praveen jadi kunci. Jika dalam kondisi prima, fisik dan mood, mereka bisa menjelma sebagai monster yang sulit ditaklukkan.
Sebaliknya, ketika kondisi Praveen turun, jangan kaget jika keduanya terhenti di babak pertama seperti saat Toyota Thailand Open 2021.
"(Pasangan ini) sangat bergantung pada Jordan. Pemain yang paling tidak dapat diprediksi di nomor ganda campuran," begitu tulis BWF dalam laman resminya.
Kabar baiknya, Melati menyebut bahwa komunikasinya dengan Praveen telah membaik setelah Leg Asia 2021, berakhir.
"Sebenarnya, di Thailand ada salah paham sedikit. Biasanya tidak kayak gitu. Namun, sudah diselesaikan. Kami sudah banyak ngobrol," ujar Melati.
Jadi, kita tunggu saja gebrakan Praveen/Melati di ajang bulu tangkis tertua di dunia, All England 2021 pekan depan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Praveen/Melati Lainnya:
BWF World Tour Leg Asia 2021: Praveen/Melati Unggulan Paling Tak Terprediksi
Komunikasi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti Mulai Membaik