SKOR.id - Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, memberikan penjelasan terkait komentarnya dalam sesi jumpa pers setelah timnya menghadapi Vietnam, 6 Juni lalu.
Menurutnya, media di Indonesia menyalahartikan pendapatnya yang mengungkapkan bahwa Vietnam punya peluang untuk lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dan dia pun saat itu berkomentar bahwa ingin membawa Filipina menang atas Timnas Indonesia di laga terakhir Grup F.
Memang, Timnas Indonesia dan Vietnam saat ini memiliki peluang untuk mendampingi Irak lolos ke babak selanjutnya. Timnas Indonesia berada di peringkat kedua dengan tujuh poin, sedangkan Vietnam membuntuti di posisi ketiga dengan enam poin.
Timnas Indonesia pun wajib menang atas Filipina yang sudah tidak punya peluang lolos ke babak selanjutnya, untuk memastikan satu tempat di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus lolos ke Piala Asia 2027.
“Ada beberapa berita tentang katanya saya mengatakan mendukung Vietnam. Saya tidak pernah mengatakan itu. Ketika jurnalis Vietnam bertanya apa pendapat Anda tentang tim Vietnam, saya menjawab pertanyaan jurnalis Vietnam. Saya tidak mengatakan itu kepada media Filipina, maupun media internasional,” ujar Tom Saintfiet, sebelum memimpin timnya berlatih di Stadion Soemantri Brojonegoro, Jakarta, Sabtu (8/6/2024) malam WIB.
“Jurnalis Vietnam bertanya, apakah Vietnam memiliki peluang untuk lolos? Itu jika kami (Filipina) menang dan kami akan berupaya untuk menang. Kami tidak ingin menang karena Vietnam. Kami ingin menang karena kami adalah Filipina. Jika kami memainkan sebuah pertandingan, sama seperti ketika Indonesia bermain melawan Argentina mereka ingin menang. Begitu juga kami ketika melawan Indonesia, kami ingin menang,” jelasnya.
Lebih lanjut, reaksi Tom Saintfiet yang disalahartikan lantaran dianggap lebih mendukung Vietnam dibandingkan Indonesia, pun direspons sangat berlebihan oleh fans Timnas Indonesia. Hingga pelatih asal Belgia itu pun mengakui mendapatkan teror yang tidak mengenakkan.
“Saya mendapatkan banyak reaksi dari fans. Dan saya mendapatkan beberapa ancaman pembunuhan, yang mana orang ingin membunuh saya. Itu karena media menulis hal yang salah, dan itu tidak bagus,” jelas eks pelatih Timnas Gambia itu.
Di samping itu, pelatih berusia 51 tahun tersebut juga menegaskan bahwa dia sudah mengikuti sepak bola Indonesia sejak lama. Dia pun mengetahui banyak pemain Indonesia.
Bahkan, dia juga yang ikut menyarankan Sergio Van Dijk untuk bermain di Timnas Indonesia.
“Apakah kalian tahu kenapa dia bermain untuk Indonesia? Karena saya. Saya adalah Direktur Teknik klub Belanda, FC Emmen, dan dia bertanya kepada saya tentang pendapatnya untuk bermain di luar negeri. Pertama ke Australia bersama klub Adelaide United.”
“Dan kemudian ketika ingin ke Indonesia, dia menanyakan lagi pendapat saya untuk bermain di Indonesia. Saya katakan ya lakukan itu. Jika kamu tidak bermain untuk Belanda jalani itu. Saya bekerja dengan Sergio, saya memotivasi dia. Dia sekarang generasi tua dan tidak bermain lagi. Tapi saya memotivasi dia untuk bermain bagi Indonesia.”
“Saya tahu Pieter Huistra (pelatih Borneo FC), saya tahu Jan Olde Riekerink (pelatih Dewa United). Saya tahu semua orang-orang itu, saya bertemu mereka secara pribadi. Mereka melamar untuk bekerja. Saya mengikuti sepak bola Indonesia dan saya fans sepak bola Indonesia. Dalam perilaku sepak bola global, fans (Indonesia) begitu fantastis, tim juga begitu fantastis, Timnas melakukan hal yang luar biasa, tapi saya tidak bekerja untuk Indonesia. Juga tidak bekerja untuk Vietnam, saya bekerja untuk Filipina dan pelatih Filipina. Saya ingin menang dan itu normal,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia kembali menegaskan bahwa The Azkals memiliki peluang untuk menang di laga yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 11 Juni nanti.
“Kami mencoba untuk menang, Indonesia juga akan begitu. Sebelum pertandingan, Indonesia sangat difavoritkan (untuk menang) tapi terkadang tim underdog bisa menang,” pungkas Tom Saintfiet.