- Ada enam jenis tes fisik yang dilakukan PBSI untuk calon pemain pelatnas bulu tangkis Indonesia.
- Hasil tes fisik menjadi syarat seleksi awal para atlet nasional sebelum resmi menjadi penghuni Cipayung.
- Tes ini juga sebagai parameter menentukan skema latihan individu yang sesuai dengan fisik atlet.
SKOR.id - Menjadi anggota pelatnas bulu tangkis Indonesia bukanlah hal mudah. Ada beberapa tes yang harus dijalani sebelum dinyatakan sah sebagai penghuni Cipayung.
Pada Kamis (8/4/2021), PBSI telah melakukan tes kesehatan untuk bakal calon penghuni baru pelatnas musim ini.
Sehari setelahnya, PBSI melanjutkan tes pemain dengan melakukan enam jenis ujian fisik sejak pagi hingga sore.
Keenam tes itu adalah core muscle test, vertical jump, medicine ball throw, court agility test, rast test, dan bleep test.
Core muscle test digunakan untuk melihat kekuatan otot inti dan mendeteksi cedera. Sebab, otot ini berfungsi menjaga keseimbangan dan berpengaruh pada fungsi gerak.
Vertical jump berfungsi mengukur kekuatan tungkai saat melompat sedangkan medicine ball throw menilai kemampuan lengan terutama yang dipakai untuk memegang raket.
Puncak dari aplikasi kerja otot dari olah raga bulu tangkis adalah bagaimana atlet bisa mentransfer tenaga sekuat dan secepat mungkin ke tungkai dan lengan.
Lalu, court agility test berfungsi mengukur kelincahan dan ketangkasan para atlet di atas lapangan.
Rast test mengukur daya tahan anaerobic, maksimal fatigue index, dan seberapa cepat recovery para atlet.
Pada tes ini, atlet melakukan lari cepat sepanjang 35 meter lalu istirahat 10 detik dan mengulanginya hingga tiga kali bolak-balik.
Sedangkan bleep test untuk melihat kapasitas kardiovaskular. Fungsi paru-paru, jantung, dan peredaran darah mengangkut oksigen.
Nantinya hasil akan keluar sebagai satuan Vo2max yang merupakan kondisi kebugaran aerobik.
Iwan Hermawan, Kepala Sub Bidang Pengembangan Sports Science PP PBSI, mengatakan bahwa enam tes fisik ini adalah screening lanjutan calon penghuni Cipayung.
"Biasanya kami buat per sektor dengan jadwal berbeda. Namun, mulai tahun ini kami satukan agar data yang didapat bisa serentak termasuk juga tes kesehatan dan psikotesnya," ucap Iwan kepada Badminton Indonesia.
Selain seleksi awal, tes fisik menurut Iwan juga sangat penting untuk menjadi dasar latihan-latihan yang harus diberikan kepada para atlet.
Sehingga porsi latihan tiap individu akan disesuaikan dengan kondisi fisik dan kemampuan masing-masing atlet.
"Dari data yang didapat dari tes ini, kami bisa mengidentifikasi semua komponen dan kualitas fisik atlet," kata Iwan.
"Lalu, data ini akan kami konsultasikan ke pelatih fisik untuk dijadikan target latihan. Ini demi meningkatkan standar, terutama untuk atlet yang kondisi fisiknya masih kurang."
"Saya juga mendorong para pelatih fisik untuk membuat program latihan yang bersifat individualis berdasar hasil tes fisik agar semua atlet bisa terpenuhi kebutuhannya," katanya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jadwal Siaran Langsung Olahraga di TV Hari Senin (12/4/2021) https://t.co/GBSI6rwrSN— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 12, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
67 Atlet Pelatnas Cipayung Jalani Tes Kesehatan
3 Prestasi PP PBSI Era Wiranto yang Ingin Dilanjutkan Agung Firman Sampurna