- Persiapan PON dan Olimpiade bisa seiring.
- Anggaran dari pemerintah juga takkan terbuang sia-sia.
- Kemenpora juga berencana menunda PON 2020.
SKOR.id – Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) menyebut, persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua dan Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun depan, bisa seiring sejalan.
Untuk itu, Manajer Tim Angkat Besi Indonesia Alamsyah Wijaya menyatakan tidak perlu memulangkan atlet hanya agar mereka mampu total membela negaranya di pesta olahraga nasional empat tahunan.
Menurutnya, untuk turun di PON, atlet-atlet bisa tetap ditempa di mes Marinir, Kwini, Senen, Jakarta.
Baca Juga: MotoGP 2020 Tertunda, Marc Marquez Bisa Fokus Pemulihan Cedera
Uang negara yang digunakan untuk menggelar Pelatnas meski Olimpiade batal juga tak akan sia-sia. Sebab, tujuan akhir Eko Yuli Irawan dan kawan-kawan tetaplah Olimpiade.
“Justru PON 2020 ini bisa menjadi ukuran perkembangan latihan atlet-atlet nasional juga. Jadi, tidak apa-apa mereka berlatih di Pelatnas lalu tampil di PON. PON bisa menjadi sasaran antara sebelum Olimpiade 2020,” ia ujar Alamsyah.
Tapi yang menjadi masalah, keinginan PB PABBSI untuk menjadikan PON 2020 sebagai bagian dari persiapan Olimpiade bisa berantakan.
Pasalnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana untuk juga menunda PON Papua akibat wabah Covid-19 yang turut merebak di Tanah Air.
Baca Juga: Bek Persija Menikah di tengah Wabah Corona, Resepsi Pun Ditunda
PON 2020 sendiri dijadwalkan pada 20 Oktober hingga 2 November. Pada waktu tersebut, virus corona memang diprediksi sudah berakhir.
Namun masalahnya, akibat Covid-10, persiapan atlet untuk ke PON 2020 terbengkalai. Daerah-daerah terancam tak bisa menggelar Pusat Pelatihan dengan normal.
Beberapa cabang olahraga (cabor) bahkan sudah menyatakan harapannya agar PON 2020 juga diselenggarakan tahun depan.
Salah satu cabang yang ingin PON dijadwal ulang adalah Pengurus Pusat Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PP Perpani).
Alasannya jelas, yaitu agar atlet yang turun di PON 2020 memiliki masa persiapan yang cukup. Itu tentu akan berpengaruh terhadap kualitas pertandingan di Papua nanti,” ucapnya.