- PB ISSI jalin kerja sama dengan super konsultan asal Prancis, Frederic Magne.
- Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi balap sepeda Tanah Air.
- Target jangka panjang adalah mencetak prestasi ketika Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
SKOR.id – Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) terus berupaya meningkatkan prestasi. Satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendatangkan konsultan asal Prancis, Frederic Magne.
Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, berharap kerja sama dengan Frederic Magne dapat meningkatkan kualitas pesepeda Tanah Air.
Terutama bila Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Baca Juga: Sultan Qaboos Meninggal, Tour of Oman 2020 Terancam Batal
Frederic Magne adalah mantan atlet balap sepeda yang pernah tujuh kali menjadi juara dunia di nomor trek. Empat di antaranya nomor trek tandem bersama Fabrice Colas pada1987, 1988, 1989, dan 1994. Sisanya, keirin pada 1995, 1997, dan 2000.
Selama aktif menjadi atlet, Frederic Magne juga telah tampil dalam empat Olimpiade.
Selain itu, ia adalah pendiri dan Director General of the UCI World Cycling Centre (WCC) selama 10 tahun.
UCI WCC telah menyelenggarakan sekitar 1.000 kamp pelatihan sejak berdiri 2002 lalu. Deretan pesepeda top dunia seperti peraih empat gelar Tour de France, Chris Froome, pernah mengikuti program UCI WCC.
“Bukan hanya target jangka pendek, tetapi juga menginginkan jangka menengah, dan jangka panjang,” kata Raja Sapta Oktohari di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
“Jangka pendeknya tentunya Olimpiade Paris 2024. Jangka menengah itu target antara. Target panjang adalah 2032 yang semoga Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade,” ia menuturkan.
Ya, seperti diketahui saat ini Indonesia tengah bidding menjadi tuan rumah pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Raja Sapta Oktohari yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tak ingin Indonesia nantinya hanya sukses dalam penyelenggaraan, melainkan juga prestasi.
Baca Juga: Tinggalkan Tour de France 2019, Rohan Dennis Alami Masalah Kesehatan Mental
“Selain velodrome terbaik di dunia, kita juga memiliki konsultan terbaik. Semoga apa yang kita lakukan bisa memberikan prestasi yag lebih baik,” ujar Okto.
“Ini bukan proses yang instan, karena ini pasti butuh proses yang panjang,” ia menuturkan.
Adapun nantinya Frederic Magne akan bertugas menganaliasis, mengevaluasi dan mengidentifikasi bibit atlet potensi dan program percepatan prestasi atlet Indonesia.
“Ia akan mulai bekerja 1 Februari 2020. Jadi pertama, ia membuat program untuk identifikasi supaya kami bisa melakukan perekrutan. Kemudian membuat program untuk pelatihan,” katanya.
“Selanjutnya mempersiapkan atlet madya menjadi elite. Lebih dari itu mempersiapkan atlet untuk mendapatkan medali. Orientasinya kualifikasi Olimpiade Paris 2024,” ucap Okto.
Selain itu, Okto juga berharap adanya Frederic Magne dapat menarik perhatian dunia.
“Karena kita bukan merekrut orang sembarangan. Melalui Frederic Magne dan jaringannya akan menjemput lebih banyak orang untuk datang ke Indonesia dan masuk dalam program yang telah dibuat,” ujar Okto.
Di tempat yang sama, Frederic Magne mengaku tak sabar untuk bekerja dan berbagi pengalaman dengan atlet Indonesia.
“Alasan saya karena tertantang, dan saya katakan pengalaman sangat penting bagi Indonesia. Ini langkah pertama saya untuk mengembangkan potensi sepeda di Indonesia,” kata Frederic Magne.
“Saya akan membuat atlet potensial Indonesia bisa bersaing di dunia, itu pekerjaan saya di sini. Saya percaya Indonesia punya banyak talenta,” ia menuturkan.