- Paralimpiade Tokyo 2020 bakal resmi bergulir yang ditandai dengan upacara pembukaan pada Selasa (24/8/2021) malam.
- Sama seperti pesta olahraga lain, upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 akan menggelar defile alias perarakan barisan yang berisi para atlet.
- Namun, kontingen Selandia Baru tak akan mengirim atletnya ke upacara pembukaan karena khawatir dengan risiko penularan Covid-19.
SKOR.id - Paralimpiade Tokyo 2020 yang sudah tertunda setahun karena efek pandemi Covid-19 akhirnya bakal segera terselenggara di Jepang.
Sama seperti pesta olahraga yang lain, bergulirnya Paralimpiade Tokyo 2020 secara resmi bakal ditandai dengan sebuah upacara pembukaan.
Opening ceremony Paralimpiade Musim Panas edisi ke-16 itu akan dihelat di Stadion Nasional Jepang pada Selasa (24/8/2021) petang nanti.
Selain penyalaan api di kaldron utama, defile alias perarakan barisan yang berisi kontingen peserta Paralimpiade tentu jadi perhatian utama dari upacara pembukaan nanti.
Akan tetapi, defile dalam opening ceremony Paralimpiade Tokyo 2020 nanti dipastikan bakal tak dihadiri oleh salah satu negara peserta. Kontingen yang dimaksud adalah Selandia Baru.
Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Selandia Baru mengonfirmasi bahwa atletnya tak akan ambil bagian dalam upacara pembukaan demi menghindari risiko penularan Covid-19.
"Kami absen karena ingin menjaga komitmen pada Prinsip dan Pedoman Operasi Covid-19 dengan tujuan menjaga tim seaman mungkin," bunyi pernyataan NPC Selandia Baru.
Keputusan NPC Selandia Baru ini sangat masuk akal mengingat angka penularan Covid-19 di ibu kota Jepang sedang menanjak dalam beberapa hari terakhir.
Pihak penyelenggara bahkan melaporkan ada 161 kasus Covid-19 terkait Paralimpiade yang kebanyakan melibatkan staf. Namun, ada pula kasus yang melibatkan enam atlet.
Hal ini jelas menjadi kekhawatiran tersendiri bagi NPC Selandia Baru yang tercatat mengirim 32 para-atlet ke Paralimpiade Tokyo 2020.
Sejauh ini, Selandia Baru masih menjadi satu-satunya kontingen yang menyatakan absen dari upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020.
Meski memiliki kekhawatiran yang sama, sejumlah negara memilih sikap lebih "lunak" dengan mengurangi jumlah atlet yang mengikuti defile.
Juru bicara Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Craig Spence, pun menghormati keputusan Selandia Baru yang memilih absen dalam upacara pembukaan nanti.
"Kami wajib menghormati keputusan itu. Pawai/defile nanti akan jadi sedikit lebih pendek karena melibatkan lebih sedikit atlet dibanding Paralimpiade biasanya."
"Ini sungguh disayangkan tetapi kami menghormati keputusan mereka. Sebenarnya, keputusan itu mungkin bisa mempercepat durasi upacara pembukaan nanti," ujarnya.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube,
LinkedIn, TikTok, Helo, Pinterest, serta dengarkan Podcast kami di Spotify.
View this post on Instagram
Berita Paralimpiade Lainnya:
Kiprah Indonesia di Paralimpiade, Sudah 40 Tahun Puasa Medali Emas
Paralimpiade Tokyo 2020: Bendera Afghanistan Tetap Dikibarkan sebagai Bentuk Solidaritas