SKOR.id – Paolo Ciabatti menegaskan bahwa Ducati tak akan melakukan team order atau perintah tim kepada para pembalap mereka terkait perebutan gelar juara dunia MotoGP 2023.
Dua pembalap Ducati, Francesco Bagnaia yang mewakili tim pabrikan, bersama Jorge Martin dengan tim satelit Pramac Racing, kini tengah bersaing sengit untuk meraih titel musim ini.
Francesco Bagnaia yang berada di puncak klasemen dengan koleksi 319 poin, ditempel ketat oleh Jorge Martin di posisi kedua dengan selisih tiga poin saja.
Situasi itu pun memunculkan spekulasi bahwa kemungkinan pabrikan Ducati berpotensi melakukan team order demi mengusahakan Bagnaia mempertahankan gelar juaranya.
Hal tersebut bisa terwujud dengan meminta Jorge Martin untuk ‘mengalah’ atau membantu sang rival mempermudah meraih kemenangan di beberapa seri terakhir.
Team order sendiri merupakan keputusan yang dibuat tim untuk mengatur pembalapnya dalam suatu race.
Namun, Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati Corse memastikan bahwa tidak akan ada team order yang harus dilakukan Bagnaia dan Martin ataupun Marco Bezzecchi (VR46 Racing Team), yang ada di posisi ketiga dan juga masih punya kans, untuk memperebutkan gelar juara.
“Apakah Anda pikir kami memberikan perintah tim? Tanyakan pada saya. Maksudmu team order? Tidak. Tak ada team order,” ujar Ciabatti seusai Konpers kolaborasi Shell Advance bersama Ducati Lenovo di Hutan Kota by Plataran, GBK Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Pria asal Italia itu mengatakan selama ini Ducati selalu berlaku adil kepada para pembalapnya, baik rider tim pabrikan maupun tim satelit.
Sehingga, Ducati sudah seharusnya siap dengan persaingan sengit tantara para rider-nya sendiri seperti yang terjadi antara Bagnaia dengan Martin saat ini.
“Jika kami tidak menyukai situasi ini (persaingan antara Bagnaia dengan Martin), kami tidak akan memberikan Pramac motor yang sama dengan pabrikan,” jelasnya.
“Kami pasti sudah memberikan Pramac motor yang berbeda jika tidak ingin situasi seperti ini harus terjadi.”
Baginya, kedua pembalap pun punya peluang yang sama besar untuk menyabet mahkota juara.
“Kami memberikan motor yang sama, memberikan update yang sama, bisa dilihat di motornya Jorge juga ada extra wings. Kenapa? Karena kami ingin memberi kesempatan yang sama, jadi mereka dikontrak Ducati dan sudah jelas kami bertanggung jawab untuk mengurus mereka,” Ciabatti menambahkan.
“Jadi, jika kami memberikan materials yang sama, pasti tetap akan ada pembalap yang lebih baik di antara lainnya.”
Di sisi lain, Ciabatti juga tak bisa memungkiri bahwa persaingan yang makin memanas antara rider-nya tersebut tak lepas dari penampilan Francesco Bagnaia yang kurang memuaskan dalam beberapa seri.
Bagnaia sempat memimpin di puncak klasemen dengan keunggulan lebih dari 50 poin atas Martin. Sayangnya karena Bagnaia beberapa kali mengalami crash, membuka peluang untuk Martin mengejar dan kian mengancam posisinya.
“Pecco kehilangan banyak poin karena beberapa kali crash, kalau saja dia tidak insiden di Argentina, Le Mans, Texas dan India, dia bakal memimpin jauh,” kata Ciabatti.
“Tapi sekali lagi ini adalah bagian dari kompetisi. Dan kamu harus membayar dari kesalahan yang kamu buat.”
“Jadi sekarang tinggal bagaimana dia (Pecco) mengatasi tekanan ini. Dan Jorge sekarang ini sedang memiliki momen yang bagus. Mari kita lihat hasilnya nanti di akhir musim,” tuturnya.