- PP FPTI bakal merevisi program dan dana pelatnas sebagai langkah efisiensi anggaran APBN.
- Ini dilakukan sesuai dengan arahan Kemenpora di tengah pandemi virus corona.
- Skuat pelatnas panjat tebing untuk sementara dibubarkan.
SKOR.id – Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) akan merevisi program dan dana pemusatan latihan nasional (pelatnas) sebagai efisiensi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menyesuaikan anggaran di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Del Piero Sejajarkan De Bruyne dengan Messi dan Ronaldo
Mekanisme ini tertuang pada Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 12 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP FPTI Sapto Hardiono mengatakan akan berkomunikasi lebih dalam dengan Kemenpora untuk bisa mengubah nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya.
“Besok Sabtu (4/4/2020) dan Minggu (5/4/2020), kami akan ada rapat virtual internal terlebih dahulu menyikapi hal ini,” kata Sapto Hardiono saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).
“Setelah itu baru akan kami kirimkan ke Kemenpora hasilnya,” ia menambahkan.
Sebelumnya pada 10 Maret 2020, PP FPTI telah mendatangani MoU bersama Kemenpora.
Dalam kesempatan itu, Kemenpora memberi bantuan sebesar Rp6.925.202.400 untuk PP FPTI. Jumlah tersebut lebih kecil dari pengajuan, yakni Rp27.559.353.120.
Selain itu, dari 20 nama atlet yang diusulkan oleh PP FPTI, Kemenpora hanya menyetujui separuhnya.
Sapto mengaku saat ini status FPTI desentralisasi dengan membubarkan pelatnas untuk sementara waktu dan memulangkan atlet ke daerahnya masing-masing.
Jadi para atlet hanya olahraga ringan dan berkegiatan di rumah saja.
Baca Juga: PB Perbakin Patuhi Semua Keputusan Kemenpora
“Sejak ada edaran dari Kemenpora kami langsung lakukan, ucap Sapto Hardiono.
"Latihan fisik atlet dimaksimalkan di rumah dan tidak ada kegiatan panjat-panjat dahulu karena risiko tertular di outdoor lebih tinggi dan tidak sarankan latihan di luar.”