- CEO Tokyo 2020, Toshiro Muto, mengatakan bahwa Olimpiade tahun depan akan dimeriahkan fan internasional.
- Fan internasional akan dibatasi dalam jumlah tertentu dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat sebelum tiba di Jepang.
- Ada kemungkinan penonton dilarang berteriak untuk mendukung atlet idola selama Olimpiade Tokyo 2020.
SKOR.id - Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 diwacanakan berjalan dengan penonton terbatas.
CEO Tokyo 2020, Toshiro Muto, mengatakan bahwa penonton lokal maupun internasional kemungkinan besar akan meramaikan ajang multiolahraga empat tahunan tersebut.
Pada Kamis (12/11/2020), mantan Menteri Keuangan Jepang itu menggarisbawahi aturan khusus untuk fan internasional yang akan meramaikan Olimpiade tahun depan.
Toshiro Muto menjelaskan bahwa panitia dan pemerintah Jepang akan membatasi jumlah fan internasional dengan protokol ketat sebelum menginjakkan kaki ke Negeri Sakura.
"Pada musim semi tahun depan, kami akan mengeluarkan protokol yang harus dipatuhi oleh penonton termasuk penggemar dari luar Jepang," ujar Muto dilansir dari Japan Today.
"Khusus untuk fan internasional, kami akan memastikan bahwa kami mengamankan peluang keberadaan mereka (selama Olimpiade)."
Muto mengatakan bahwa peraturan untuk fan internasional kemungkinan besar akan berfokus pada proses pra-kedatangan.
Berbeda dengan para atlet yang bisa dipantau dengan ketat, pergerakan dan mobilitas para penggemar lebih sulit dijangkau oleh panitia selama Olimpiade.
"Kami akan memastikan bahwa proses penyaringan berjalan dengan baik sebelum mereka tiba di Jepang. Itu poin terpenting," ujar Muto menjelaskan.
"Setelah mereka tiba di Jepang maka akan ada pembatasan yang harus kami lakukan (untuk mencegah penyebaran Covid-19)."
Meski telah memberikan lampu kuning, Muto mengaku belum berada dalam posisi memberi keputusan mengenai jumlah pasti fan internasional yang diizinkan masuk ke negaranya.
Untuk saat ini, panitia masih terus melakukan observasi dan eksperimen mengenai alat ukur pencegahan Covid-19 secara lokal di berbagai turnamen olahraga Jepang.
Satu hal yang bisa jadi akan diterapkan selama Olimpiade Tokyo dengan jumlah penonton terbatas adalah membatasi aktivitas di dalam venue pertandingan.
Jika biasanya penonton akan berteriak untuk memberi semangat kepada atlet idola, maka pada Olimpiade kali ini akan berbeda 180 derajat.
"Ada kemungkinan kami akan meminta para penonton untuk menahan diri dari berteriak atau berbicara terlalu keras. Namun, kami belum memutuskannya," terang Muto.
Pembatasan aktivitas berbicara ini kemungkinan berhubungan dengan media penyebaran Covid-19 melalui droplet atau tetesan air.
Berbicara keras memungkinkan jumlah partikel air yang menyebar di udara lebih besar sehingga peluang penyebaran virus lebih besar meski pemakaian masker tetap diberlakukan.
Selain protokol kesehatan, panitia kini juga tengah menggodok rancangan anggaran tambahan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus dan dilanjutkan dengan Paralimpiade pada 24 Agustus sampai 5 September 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
MotoGP Valencia 2020: Dua Rival Terkuat Sebut Joan Mir Tak Punya Kelemahan https://t.co/lDHJ3QPqIu— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 13, 2020
Berita Olimpiade Lainnya:
Ganda Putra Malaysia Ini Bertekad Tetap Berpasangan demi Olimpiade 2020
Turnamen Uji Coba Lancar, Jepang Klaim Olimpiade Tokyo Aman dari Covid-19