- French Open 2020 akan menerapkan protokol Covid-19, tetapi lebih fleksibel.
- Direktur Turnamen, Guy Forget, mengatakan panitia terus berkoordinasi soal rencana membuka pintu untuk penonton.
- Guy Forget tetap akan berhati-hati sampai French Open 2020 selesai digelar dan belajar dari Novak Djokovic yang menggelar Adria Tour.
SKOR.id - Tragedi klaster penyebaran Covid-19 di ajang Adria Tour pada bulan lalu menjadi pelajaran berharga bagi panitia French Open 2020.
Direktur Turnamen French Open 2020, Guy Forget, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengulang kesalahan yang terjadi di Serbia tersebut.
Meskipun tidak akan seketat US Open, panitia French Open 2020 berjanji akan tetap menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19.
"Untungnya, situasi sedikit lebih fleksibel di Eropa, terutama di Prancis," kata Guy Forget dilansir dari Reuters.
"Kami berharap apa yang akan kami umumkan mungkin lebih fleksibel daripada apa yang telah kami ucapkan sebelumnya," kata Guy Forget.
Mantan petenis peringkat ke-4 dunia tersebut mengatakan bahwa French Open 2020 serius dalam mengedepankan keselamatan.
Untuk itulah, Forget berharap agar semua pihak mendukung upaya tersebut dengan terus menjaga kesehatan selama masa pandemi.
"Kami ingin mempertegas kembali ke semua orang bahwa keberadaan orang sakit akan menyulitkan kami. Oleh karena itu, marilah (bersama-sama) berhati-hati dan waspada," ucap Forget.
Terkait soal rencana mengisi 60% kapasitas Rolland Garros Stade, Forget terinspirasi dari beberapa turnamen olahraga yang telah lebih dulu bergulir secara tertutup.
"Kita semua sudah melihat sepakbola tayang kembali di televisi. Itu luar biasa. Namun, ada satu hal yang kurang yakni kerumunan penonton," kata Forget.
"Kami terus bekerja sama dengan otoritas terkait dan pemerintah untuk mendapatkan izin menghadirkan penonton langsung meskipun dengan berbagai aturan keamanan."
Dikabarkan bahwa panitia berniat mendatangkan sekitar 30.000 penonton selama tiga pekan perayaan French Open 2020 pada 27 September hingga 11 Oktober mendatang.
Forget juga mengungkit protes yang menganggap French Open 2020 egois karena pindah jadwal secara sepihak.
Menurutnya, pemindahan jadwal adalah upaya yang tepat agar turnamen bisa diselamatkan dan sukses digelar seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami tidak akan merayakan atau memberi ucapan selamat atas keputusan kami sendiri," ucap pria 55 tahun tersebut.
"Kami sudah pikirkan risikonya dan memahami bahwa tidak semua orang akan senang dengan keputusan itu."
"Namun, jika di pertengahan Oktober nanti kami bisa menggelar turnamen dan menyediakan pendapatan untuk 600 orang maka kami sebagai federasi dan mantan pemain akan puas."
Sebagai pemimpin turnamen, Forget masih berharap bahwa partai final bisa digelar seperti tradisi pada umumnya, seperti jabat tangan atau berpelukan.
"Saya tidak akan berteriak 'menang' sebelum turnamen benar-benar bergulir. Sebagai direktur turnamen saya akan senang jika para pemenang bisa jabat tangan. Dan pada saat itu mari berteriak, kita telah melakukannya," ujar Guy Forget.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Minggu Lalu, Alessandro Del Piero Beri ''Perhatian'' ke Penyanyi Dangdut Ucie Sucitahttps://t.co/o980FxP8pg— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 6, 2020
Berita Tenis Lainnya: