- Federasi Tinju Rusia (RBF) menyarankan Olimpiade Tokyo tidak digelar tahun depan, tetapi pada 2022.
- Sekjen RBF Umar Kremlev menilai pelaksanaan Olimpiade pada 2021 berisiko karena pandemi belum reda.
- Pihak panitia pernah mengatakan lebih baik membatalkan daripada Olimpiade Tokyo diundur ke 2022.
SKOR.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Tinju Rusia (RBF) Umar Kremlev mengaku ragu penyelenggaraan Olimpiade XXXII Tokyo, Jepang, dapat bergulir tahun depan.
Karena itu, Umar Kremlev pun menyarankan agar pesta olahraga terbesar di dunia tersebut kembali mundur hingga 2022 demi keamanan seluruh pihak yang terlibat.
Sejatinya Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung tahun ini. Namun pandemi Covid-19 memaksa gelaran tersebut ditunda setidaknya hingga 2021.
Namun Umar Kremlev, yang berpotensi maju dalam pemilihan Presiden Asosiasi Tinju Internasional (AIBA), menyangsikan hal tersebut bisa terwujud.
Sebab, situasi dan kondisi di berbagai negara di seluruh dunia belum stabil akibat dampak yang ditimbulkan dari virus corona di segala sendi, termasuk olahraga.
"Saya ragu. Tidak jelas bagaimana kompetisi kualifikasi akan digelar," ujar Umar Kremlev kepada Kantor Berita Rusia, TASS.
"Sepertinya mereka ingin menggelar (Olimpiade Tokyo) tanpa penonton, tapi ketika kualifikasi di London juga di arena kosong. Ini risiko besar, banyak negara tutup."
Pada Maret 2020, RBF mengklaim pelatih tinju Rusia Anton Kadushin dinyatakan positif terkena virus corona usai pulang dari kualifikasi zona Eropa untuk Olimpiade Tokyo di London, Inggris.
Sebulan Pasca Operasi, Mario Suryo Aji Siap Beraksi di MotorLand Aragon https://t.co/ClYq8HbeHx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 1, 2020
"Saya akan merekomendasikan untuk menunda Olimpiade hingga 2022," kata Umar Kremlev.
“Akan ada kesempatan untuk persiapan, mengadakan kompetisi kualifikasi. Saya berharap saat itu semua orang sudah punya vaksin untuk melawan virus corona," ia menambahkan.
Penyelenggara Olimpiade, Tokyo 2020, sebelumnya mengatakan lebih baik membatalkan daripada Olimpiade Tokyo dipindahkan lagi ke 2022.
Pihak panitia pun tampak percaya diri Olimpiade dan Paralimpiade dapat terlaksana pada 2021, meski begitu banyak negara yang masih berjuang melawan krisis kesehatan.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan keberhasilan pementasan Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Jalan Raya Internasional di Italia, pekan lalu, menjadi harapan berbagai ajang termasuk Olimpiade bisa dilaksanakan.
Sementara Tokyo sejauh ini terus melakukan persiapan. Satgas penanggulangan virus corona, yang terdiri dari pejabat dari Pemerintah Jepang, Pemerintah Metropolitan Tokyo, dan Penyelenggara Olimpiade Tokyo, terus menggelar pertemuan secara teratur.
Pakan ini, telah disetujui sebanyak 50 langkah yang dirancang untuk memangkas biaya, terkait dengan bidang termasuk jumlah orang yang terlibat, infrastruktur serta upacara pembukaan dan penutupan.
Adapun Kremlev merupakan wakil presiden pertama Konfederasi Tinju Uni Eropa dan ketua Komisi Pemasaran di AIBA.
Dia diperkirakan akan segera naik ke ring untuk posisi Presiden AIBA dalam pemilihan yang dijadwalkan Desember 2020 nanti.
AIBA tidak menjadi penyelenggara kompetisi tinju di Olimpiade Tokyo 2020 setelah status Olimpiade dicopot pada Juni 2019.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Eko Roni Saputra Antusias Adu Striking Melawan Petarung Malaysia https://t.co/q7dsCUA7fO— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 1, 2020
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya: