- Pakar Wabah Inggris, Brian McCloskey, masih optimistis menuju Olimpiade 2020 tahun depan.
- Menurut Brian McCloskey, masih terlalu dini untuk mengatakan Olimpiade tahun depan tidak realistis.
- Masih ada banyak waktu untuk persiapan dan opsi penyelenggaraan Olimpiade dan juga Paralimpiade tahun depan.
SKOR.id - Ahli kesehatan global dan wabah Inggris, Brian McCloskey, mengatakan bahwa masih ada harapan besar Olimpiade 2020 berlangsung dengan lancar tahun depan.
Menurut Brian McCloskey masih terlalu dini untuk menyatakan bagaimana nasib Olimpiade 2020 tahun depan.
Berita Olimpiade Lain: Vaksin Covid-19, Jaminan Penting untuk Pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade 2020
"Saya merasa cukup prematur karena masih ada 15 bulan lebih untuk perencanaan dan persiapan Olimpiade di 2021," kata Brian McCloskey dilansir reuters.com.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan tidak realistis."
Ucapan Brian McCloskey tersebut seakan mencoba menyanggah anggapan yang dikeluarkan oleh Profesor Universitas Edinburgh, Devi Sridhar, beberapa hari lalu.
Sebelumnya, Devi Sridhar mengatakan bahwa nasib Olimpiade dan Paralimpiade 2020 tahun depan tergantung dari vaksin.
Devi Sridhar berpatokan pada klaim ilmuwan yang mengatakan butuh 15-18 bulan untuk membuat sebuah vaksin untuk virus corona jenis baru ini.
Sehingga Olimpiade 2020 yang masih 15 bulan lagi tergantung dari seberapa cepat para ilmuwan menemukan vaksin untuk penyembuhan dan pencegahan penularan Covid-19 di ajang multiolahraga tersebut.
"Tentu saja keberadaan vaksin akan sangat membantu, tidak hanya untuk Olimpiade, melainkan juga untuk kita semua," kata Brian McCloskey.
Tak hanya itu, McCloskey juga menyatakan jika vaksi belum ditemukan, penyelenggara pasti akan melalukan prosedur kesehatan tingkat tinggi.
"Kita bisa menggunakan cara lain, seperti standar mitigasi yang bisa mengukur apakah Olimpiade bisa berlangsung aman atau tidak," kata McCloskey.
"Tentu saja itu sangat menantang. Tetapi, saya katakan terlalu dini untuk mengatakan (Olimpiade) tidak bisa terselenggara."
McCloskey mengatakan bahwa fokus pemerintah Jepang saat ini memang bukan Olimpiade, melainkan keselamatan seluruh warga negaranya.
Namun, apapun bisa terjadi hingga akhir tahun dan menyambut tahun 2021 yang menjadi tahun penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
"Bisa jadi tahun depan sudah berubah. Ada kemungkinan ketika wabah sudah terkendali tanpa ada risiko berarti. Atau mungkin vaksin ditemukan (lebih cepat)," kata anggota kongres Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 tersebut.
"Jadi, kita hanya perlu memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi, bukan malah langsung mengeluarkan kesimpulan terlalu cepat."
Olimpiade 2020 awalnya direncanakan berlangsung pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020 dan dua pekan setelahnya disusul dengan gelaran Paralimpiade Tokyo 2020.
Namun, pada 24 Maret lalu pihak pemerintah Jepang mengundur dua perhelatan multiolahraga tersebut selama setahun karena pandemik Covid-19.
Olimpiade berlangsung pada 23 Juli s.d 8 Agustus dan Paralimpiade pada 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Tokyo, Jepang.
"Kita masih bisa optimistis menyambut tahun depan," ujar McCloskey optimistis.
Berita Olimpiade Lain: Mendiang Lukman Niode Adalah Pelopor Gerakan Olimpian Indonesia Peduli Covid-19
"Mungkin setelah ini situasi masih kacau karena menghabiskan banyak uang (untuk menangani Covid-19). Para atlet pun ragu apakah bisa bertanding atau tidak."
"Namun, keinginan dan antusiasme akan membuat (Olimpiade) bisa berlangsung. Setiap orang akan bekerja keras dan bertahan hingga detik-detik terakhir untuk melihat apakah (Olimpiade) aman."