- Santiago Sánchez sudah ditemukan dalam kondisi selamat setelah dikabarkan hilang tanpa jejak dalam perjalanannya ke Qatar.
- Pria berusia 41 tahun yang berjalan kaki untuk menyaksikan Piala Dunia, ditahan oleh otoritas Iran.
- Dia ditangkap "sekitar tiga minggu lalu" oleh Kementerian Intelijen Iran setelah memasuki Iran dan mengujungi makam Mahsa Amini.
SKOR.id - Sudah ada kepastian tentang keberadaan dan kondisi kesehatan warga Alcala de Henares, Santiago Sánchez Cogedor, yang dikabarkan menghilang tanpa jejak.
Menurut sumber keluarga pada Agencia EFE, dia ditahan oleh otoritas Iran. Hal ini diketahui oleh pihak kerabat berkat informasi dari Kementerian Luar Negeri setelah mendapatkan konfirmasi dari sumber diplomatik,
Kedutaan Spanyol di Iran telah meminta agar staf diplomatik Spanyol bisa mengunjungi pria itu "sesegera mungkin" dan memulai langkah-langkah untuk pembebasannya, kata saudarinya Natalia pada EFE, yang telah meyakinkan bahwa tidak ada tuduhan, atau sanksi apa pun terhadapnya.
Pada intinya, otoritas Iran mengakui Santiagoi hanya melintasi negara itu dengan berjalan kaki dalam misinya menuju ke Qatar untuk menghadiri Piala Dunia 2022.
"Dia hanya lewat. Itu tidak ada hubungan dengan apa pun," kata Natalia Sánchez, setelah memastikan bahwa informasi dari Kementerian Luar Negeri telah meyakinkan keluarga mereka, yang belum mendengar kabar dari Santiago sejak 2 Oktober lalu.
???? Santiago Sanchez, a Real Madrid fan walking to the Qatar World Cup from Madrid has been reported missing in Iran.
Sanchez's family last heard from him on October 2nd, a day after he crossed the Iraq-Iran border.
(Source: @AP) pic.twitter.com/QeGcpyOdtK— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) October 25, 2022
Jorge García, teman dan juru bicara keluarga Santiago, menambahkan kepada EFE bahwa Santiago Sánchez "dalam keadaan sehat, sama seperti sebelumnya".
Sumber-sumber diplomatik telah mengkonfirmasi pada EFE bahwa langkah-langkah sedang diambil untuk mengunjungi orang Spanyol yang ditahan dan mengamankan pembebasannya.
Keluarga berharap pembebasan akan dilakukan sesegera mungkin dan mempercayai upaya dinas diplomatik yang belum memastikan keberadaan Santiago secara pasti.
Kelompok oposisi Kurdi-Iran 'Hengaw Organization for Human Rights' telah melaporkan di situsnya bahwa petualang Spanyol itu ditahan di pusat penahanan Intelijen Iran di Sanandaj.
Karena Mahsa Amini
Santiago, seorang turis asal Spanyol berusia 41 tahun yang memilih berjalan kaki ke Qatar.
Namun, awal bulan ini, keberadaannya menjadi tidak jelas. Belakangan diketahui dia ditahan oleh otoritas Iran setelah mengunjungi makam Mahsa Amini di kota Kurdi Saqqez, begitu oposisi Kurdi-Iran melaporkan di situs mereka di pengasingan “Organisasi Hengaw untuk Hak Asasi Manusia”.
Menurut kelompok oposisi itu, yang berbasis di Oslo, turis Spanyol itu ditangkap "sekitar tiga minggu lalu" oleh Kementerian Intelijen Iran bersama dengan seorang warga negara Iran yang, menurut situs web ini, bertindak sebagai penerjemah.
Spaniard Santiago Sanchez started his epic trek from Madrid to Doha in January this year hoping to reach Qatar in time for the opening ceremony of the #FIFAWorldCup on November 20 pic.twitter.com/PBiWg54inP— Reuters (@Reuters) September 6, 2022
Sumber yang mengutip situs web kelompok oposisi, yang identitasnya tidak diungkap untuk alasan keamanan, menyatakan bahwa Santiago Sánchez ditahan di pusat penahanan Intelijen Iran di Sanandaj, yang merupakan ibu kota provinsi Kurdistan, Iran.
Mahsa Amini ditangkap karena tidak mengenakan jilbab dengan benar, tapi meninggal pada 16 September di kantor polisi Teheran.
Kematiannya menjadi asal mula protes yang telah menelan korban jiwa lebih dari 100 orang dan yang penindasannya telah dikritik keras oleh seluruh masyarakat internasional.
Menurut "Hengaw", Santiago Sánchez, yang juga mantan penerjun payung tentara Spanyol itu, berencana berjalan kaki dari kampung halamannya ke tempat Piala Dunia Qatar dan ditangkap setelah memasuki Iran dan mengunjungi makam Amini.
Kementerian Informasi Republik Islam Iran mengumumkan beberapa minggu lalu bahwa mereka telah menangkap sembilan orang asing, kebanyakan dari mereka adalah warga negara Eropa, yang dituduh memiliki hubungan dengan para pengunjuk rasa, tetapi tidak mengidentifikasi mereka.
Menurut Kantor Informasi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Spanyol, "kedubes (Spanyol di Teheran) mempertahankan kontak permanen dengan pihak berwenang Iran sejak hilangnya Sánchez diketahui".
Kedutaan Besar di Teheran menjalin kontak dengan pihak berwenang Iran untuk kemudian memverifikasi informasi tentang keberadaannya dan untuk dapat memberinya "bantuan konsuler segera”, kata Kementerian Luar Negeri Spanyol.
“Organisasi Hengaw untuk Hak Asasi Manusia”, yang didirikan pada tahun 2016, mengklaim memiliki jaringan informan dan warga Kurdi anonim untuk bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia di Kurdistan Iran, di sebelah barat negara itu.***
Berita Piala Dunia 2022 Qatar:
'Suporter Pertama' Argentina Sudah Tiba di Qatar Enam Bulan Lebih Awal
WAGs Inggris Tinggal di Kapal Pesiar Seharga Rp17,3 Triliun Selama Piala Dunia 2022 Qatar
Piala Dunia 2022 Qatar: Penggemar Harus Bayar Bir Paling Mahal di Planet Ini