- 2022 akan jadi tahun yang sibuk untuk Indonesia.
- Sederet agenda olahraga kelas dunia menanti Indonesia.
- Gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, paling mendapat sorotan.
SKOR.id - 2022 akan menjadi tahun sibuk untuk Indonesia, menyusul deretan agenda olahraga yang telah dijadwalkan, baik untuk diselenggarakan maupun diikuti oleh kontingen Merah Putih.
Misalnya dari jajaran multievent, setidaknya ada empat ajang yang akan diikuti Indonesia sepanjang tahun ini yakni SEA Games, Islamic Solidarity Games, Asian Games dan Asian Youth Games.
SEA Games di Hanoi, Vietnam (12-23 Mei), Islamic Solidarity Games di Konya, Turki (9-18 Agustus), Asian Games di Hangzhou, Cina (10-25 September), Asian Youth Games di Shantou, Cina (20-28 Desember).
Sedangkan untuk single event, di antaranya Thomas dan Uber Cup, Davis Cup, kualifikasi FIBA World Cup, Kejuaraan Dunia Menembak dan Panjat Tebing, AFF Cup, MotoGP, hingga Formula E.
Namun, yang paling mendapatkan sorotan dari masyarakat adalah fakta Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2022, sebuah kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia.
Bahkan, tidak hanya seri putaran MotoGP 2022, Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), juga berkesempatan menggelar tes pramusim kedua yang berlangsung akhir pekan ini.
Indonesia memang tak punya wakil untuk kelas tertinggi, dalam hal ini, MotoGP. Namun, itu tidak mengurangi antusias masyarakat untuk menyambut kehadiran pembalap kelas dunia di Tanah Air.
Potret maupun video kedatangan pembalap dunia ke Indonesia menghiasi jagat media sosial seperti Twitter dan Instagram. Pun pemberitaan seputar tes pramusim MotoGP 2022 yang tak henti.
Di sisi lain, kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali naik signifikan beberapa waktu terakhir. Kondisi ini sedikit banyak memengaruhi persiapan Indonesia, baik sebagai tuan rumah maupun peserta.
Turnamen dalam negeri yang sedang bergulir dan jadi bagian dari persiapan Indonesia seperti basket (IBL), sepak bola (Liga 1), dan voli indoor (Proliga), misalnya, ikut terganggu oleh Omicron.
IBL 2022 yang sudah memasuki seri kedua, berhenti sementara karena tingginya kasus positif di kalangan pemain dan staf. Panitia pun kembali munculkan opsi sistem bubble seperti musim lalu.
Padahal, harapan pencinta olahraga di Tanah air untuk bisa menyaksikan langsung klub dan pemain kesayangan berlaga di tengah pandemi, terwujud melalui IBL 2022. Sayang, tak bertahan lama.
Masalah lain, durasi karantina pendatang dari luar negeri, tidak terkecuali atlet dan staf tim. Otoritas olahraga terkait bahkan sempat memberi ultimatum tentang status Indonesia sebagai tuan rumah.
Kondisi itu langsung disikapi pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan travel bubble. Atlet maupun staf tim/event luar negeri tak perlu karantina berhari-hari lamanya saat tiba di Indonesia.
Yang pasti, terlepas dari berbagai masalah di depan mata, dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan. Bukan hanya soal anggaran misalnya terkait keikutsertaan Indonesia di multievent.
Contoh lain dukungan pemerintah, keberhasilan Indonesia bebas dari sanksi WADA, awal Februari lalu. Hanya butuh sekitar empat bulan, Merah Putih bisa kembali berkibar di kancah olahraga dunia.
Atlet Indonesia bisa tersenyum lepas jika kelak menjejak podium karena Merah Putih bisa kembali dikibarkan. Tak ada lagi momen pahit seperti saat Skuad Cipayung juara Thomas Cup, tahun lalu.
Artikel Opini Lainnya:
OPINI: Indonesia Kalah soal Timnas dan Beras dari Thailand
OPINI: PSSI Seharusnya ''Menjemput Bola'' Terkait Kompetisi