- Petarung gaek Indonesia, Paul Lumihi, akan menghadapi pendatang baru asal Filipina, Jhanlo Mark Sangiao, pada pekan ini.
- Berhadapan dengan Paul Lumihi, yang lebih tua 14 tahun darinya, Jhanlo Mark Sangiao tak merasa gentar.
- Justru, Jhanlo Mark Sangiao menilai Paul Lumihi sudah terlalu tua untuk berlaga di circle.
SKOR.id - Pekan ini, para penggemar ONE Championship bakal disuguhi laga seru antara Paul Lumihi dan Jhanlo Mark Sangiao.
Kedua petarung tersebut akan berhadapan di kelas bantamweight pada laga bertajuk ONE: Winter Warriors II.
Laga tersebut akan direkam sebelumnya dari Singapore Indoor Stadium dan disiarkan secara tunda pada Jumat (17/12/2021).
Pertarungan diprediksi akan berjalan panas, mengingat Jhanlo Mark Sangiao datang dari tim bela diri Team Lakay yang sangat terkenal di Filipina.
Sedangkan Paul Lumihi adalah petarung veteran ONE Championship yang ingin membalikan keadaan terhadap karir MMA-nya.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan ONE Championship, Sangiao membagikan pendapatnya terhadap calon lawan yang akan dihadapinya.
“Saya pikir dia adalah petarung tertua yang pernah saya hadapi,” kata Sangiao yang lebih muda 14 tahun dari Paul.
“Saya pernah melawan petarung yang lebih tua saat masih amatir tetapi tidak pernah setua ini. Kalau tidak salah umurnya waktu itu 28 tahun-an."
"Saya merasa umur muda merupakan salah satu keunggulan yang saya miliki. Saya merasa lebih kuat, lebih muda, dan saya yakin bisa mengalahkan dia,” kata Sangiao.
Diketahui, Paul adalah mantan juara OPMM kelas featherweight dengan pengalaman bertarung sangat banyak baik di level profesional maupun amatir.
Paul juga berpengalaman dalam ilmu bela diri seperti kung fu, taekwondo, wushu, muay thai, dan lainnya.
Tidak berlebihan apabila Paul akan menjadi lawan yang paling berat bagi karir Sangiao yang sedang menanjak saat sekarang.
Melihat gaya masing-masing petarung, Sangiao meyakini akan memiliki beberapa keunggulan yang akan berbeda pada lagi kali ini.
“Berdasarkan apa yang saya lihat, dia lebih ke sosok petarung dengan gaya striking dan akan kesulitan apabila bertarung di bawah," kata Sangiao.
"Apa pun itu, bagaimana nanti pertarungan akan terjadi, saya akan mengalahkannya. Tetapi, saya tentunya juga tidak mau terlalu percaya diri."
“Saya adalah petarung dengan gaya striking lebih baik. Tampaknya saya punya banyak kelebihan dari segi apa pun. Saya lebih muda, lebih bertenaga, dan saya juga latihan dengan beberapa petarung striking terbaik dunia," tuturnya.
Menjadi salah satu anggota Team Lakay, tentu membuat Sangiao memiliki akses terhadap beberapa petarung bertalenta dan berpengalaman di ONE Championship.
Beberapa di antaranya adalah mantan juara dunia kelas lightweight, Eduard “Landslide” Folayang, mantan juara dunia kelas bantamweight, Kevin “The Silencer” Belingon, dan sang juara dunia bertahan kelas strawweight, Joshua “The Passion” Pacio.
Lihat postingan ini di Instagram
The Machine, julukan Sangiao, juga mengaku akan memaksimalkan segala kesempatan yang ada termasuk mempersiapkan diri untuk hal-hal tak terduga.
“Apa pun bisa terjadi, yang pasti saya ingin memaksimalkan kelebihan-kelebihan atau bonus yang saya miliki baik untuk menang melalui submission atau KO," kata Sangiao.
"Pada saat kesempatan itu ada, saya tidak akan melewatkannya dan akan saya ambil,” ujarnya memungkasi.
ONE: Winter Warriors II adalah acara laga terakhir ONE Champinship tahun 2021.
Pada pertarungan utama akan berhadapan ranking nomor 2 kelas flyweight Danny “The King” Kingad melawan rangking 4 Kairat “The Kazakh” Akhmetov.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita ONE Championship lainnya:
ONE Championship: Rudy Agustian Ingin Tarung Ulang versus Chan Rotana
Reality Show ONE Championship Sabet Dua Penghargaan Bergengsi Academy Creative Awards 2021
Adrian Mattheis Siap Kembali Bersaing di ONE Championship 2022