- Tim bola voli putri Turki mencatat prestasi membanggakan dengan melaju ke babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
- Mirisnya, meski berhasil menyajikan penampilan impresif, para atlet tetap menuai kritikan dari masyarakat Turki.
- Ihsan Senocak, yang merupakan salah satu pemuka agama di Turki, menyoroti pakaian para atlet bola voli Turki yang tidak sesuai dengan kaidah Islam.
SKOR.id - Cara berpakaian para atlet bola voli putri Turki di Olimpiade Tokyo 2020 dikritik oleh pemuka agama dari negara mereka.
Tim bola voli putri Turki mengawali perjuangan pada Olimpiade Tokyo 2020 dengan hasil positif. Mereka memetik kemenangan atas tim kuat, Cina, di laga perdana fase grup.
Pada pertandingan yang berlangsung di Ariake Arena, Minggu (25/7/2021) silam, para "Sultan Net" sukses menang tiga set langsung.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Berkat penampilan impresif yang mereka pertahankan sepanjang fase grup, skuad asuhan Giovanni Guidetti pun melaju ke babak perempat final.
Tim Korea Selatan akan menjadi lawan mereka di laga perdana fase knockout yang akan digelar Rabu (4/8/2021) besok.
Meski menyuguhkan performa menawan, Meryem Boz dan kolega ternyata masih tak lepas dari kritikan.
Kali ini, mereka mendapat kritikan dan kecaman terkait hal yang tidak berhubungan dengan penampilan di lapangan.
Ihsan Senocak, pemuka agama Turki sekaligus pendiri dari salah satu ormas, justru menyoroti cara berpakaian tim bola voli putri yang tak sesuai dengan kaidah Islam.
"Wahai putri-putri Islam, kalian bukanlah sultan dari lapangan permainan. Kalian adalah sultan atas iman, kesucian, moralitas, dan kesopanan," tulis Senocak di akun Twitter.
"Kalian semua seharusnya menjadi putri yang malu menunjukkan hidung kepada khalayak."
"Jangan tertipu dan menjadi mangsa layar dan budaya populer saudara-saudara berjanggut yang memanggil Anda Sultan. Kalian adalah harapan dan doa kami."
İSLAMIN KIZI!
Sen OYUN ALANLARININ değil, imanın, iffetin, ahlakın, hayanın, edebin SUTANISIN; SEN "burnunu göstermekten utanan" ANALARIN EVLADISIN. Ekranlara ve sakallı ağabeylerinin popüler kültürün kurbanlarına "sultan" demesine aldanmayasın! Umudumuz da, duamız da SENSİN!— İhsan Şenocak (@ihsansenocak) July 25, 2021
Cuitan tersebut lantas mendapat respons beragam dari para pengguna Twitter di Turki. Tak sedikit dari mereka yang balik mengecam Senocak.
"Mereka berpikir bahwa ketidaktahuan dan kefanatikan terbuka adalah tentang memiliki pandangan yang berbeda. Tapi tidak," tulis akun @canitti.
"Mengapa Anda tak bertanya pada diri sendiri tentang putri-putri Islam. Mari kita lihat berapa banyak dunk yang bisa Anda lakukan? Anda pikir Anda siapa?" cuit @banuguven.
Sadar cuitannya mendapat banyak kecaman, Senocak pun menjelaskan bahwa dirinya tak bermaksud menyerang para atlet bola voli putri Turki.
Ia hanya menerangkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kaum perempuan dalam ajaran Islam.
Ini bukan kali pertama Senocak menjadi sorotan. Pada 2019, ia pernah bilang perempuan yang memakai celana, pergi ke universitas, dan melukis alis akan masuk neraka.
Sementara bagi tim bola voli putri Turki, kejadian kali ini bukanlah yang pertama mereka alami.
Pada Januari 2020 silam, anggota salah satu partai di Turki, Birol Sahin, sempat melontarkan kecaman yang sama terhadap tim bola voli putri.
"Dengan menentang perintah Tuhan untuk menutupi garis tubuh, Anda berpakaian tidak sopan," ujar Sahin saat tim Turki memastikan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Anda senang karena dengan membuka tubuh Anda, jalan menuju ke Tokyo terbuka lebar," tuturnya.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Lihat postingan ini di Instagram
Berita olimpiade lainnya:
Konsisten Berprestasi di Olimpiade, Menpora Bertekad Meningkatkan Pamor Angkat Besi
PBSI Akan Gelar Evaluasi usai Olimpiade Tokyo 2020, 2 Aspek Jadi Sorotan Kabid Binpres
Olimpiade Tokyo 2020: Kisah Krystsina Tsimanouskaya, Atlet Belarus yang Kini Jadi Pencari Suaka