SKOR.id – Sebagai tuan rumah Olimpiade Paris 2024, Prancis tentu tidak hanya ingin meraih prestasi lebih baik. Memiliki reputasi sebagai kiblat mode dunia, Prancis tentu ingin para atletnya tak hanya terlihat keren namun juga modis.
Hal itu terbukti saat tim Prancis ikut berdefile di Sungai Seine saat upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Jumat (26/7/2024) akhir pekan lalu.
Berluti, merek mewah terkenal Prancis yang didirikan pada tahun 1895, dipilih untuk membuat setelan resmi tersebut. Melalui konsultasi dengan panel atlet Olimpiade yang berpartisipasi dalam upacara dari Barcelona 1992 hingga Tokyo 2020, sebuah ide muncul untuk memadukan kenyamanan dan keanggunan untuk upacara pembukaan yang tak terlupakan.
Jas, kemeja, ikat pinggang, sepatu, syal, tas genggam para atlet di tim Prancis mengenakan Berluti dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk upacara pembukaan Olimpiade dan Paralimpiade.
Saat mempublikasikan seragam resmi ini, Brice Guyart, mantan atlet anggar yang merupakan anggota panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024 mengatakan Prancis akan tampil dengan kekuatan, keanggunan, dan keindahan yang menonjol dan belum pernah ada sebelumnya.
“Kami yakin mampu merebut medali pertama sesaat setelah upacara pembukaan,” ucap Guyart seperti dikutip AFP.
Berluti, salah satu merek milik LVMH, akan mendandani 1.500 atlet dan ofisial untuk pembukaan dan penutupan Olimpiade (26 Juli-11 Agustus) dan Paralimpiade (28 Agustus-8 September).
Harga busana dan perlengkapan atlet Prancis itu di pasar jelas tidak murah. Di toko-toko, sepasang sepatu kets Shadow dibanderol 1.000 euro (sekira Rp17,6 juta) dan setelan Berluti sekitar 4.000 euro (Rp70,5 juta). Menariknya, para atlet akan dapat memiliki pakaian mereka setelah Olimpiade.
Setelan jas yang dirancang bekerja sama Berluti dengan Carine Roitfeld itu berwarna biru tengah malam dengan kerah patina biru-putih-merah. Saku kiri menampilkan api Olimpiade kecil dan logo Olimpiade.
Jaket tanpa lengan untuk wanita dapat dipadukan dengan celana panjang atau rok, serta kemeja katun dan sutra putih.
“Tujuan desain seperti itu adalah untuk menggabungkan keanggunan dan kenyamanan,” kata Vanessa Le Goff, Direktur Koleksi di Berluti.
Kepada AFP, Elisa Mongiovo dari Pattern, subkontraktor Italia yang bertanggung jawab untuk pembuatan setelan itu dengan tangan, menjelaskan: “Bagian tersulit (dari proses pembuatannya) adalah kerahnya. Dengan motif satin yang harus memberikan efek yang sama pada semua jaket, berapa pun ukurannya dari 3XS hingga 5XL.”
Para atlet wanita Prancis yang memilih rok akan mengenakan moccasin yang sangat lentur. Sepatu tersebut dibuat dengan tangan di bengkel Berluti di Ferrara, Italia, termasuk patina.
Seperti pelukis, para karyawan mengaplikasikan patina biru, putih dan merah dengan kuas dan kain perca, sepatu demi sepatu.
“Secara tradisional kami memiliki delapan ukuran sepatu. Namun untuk proyek ini kami menambah 14 ukuran, dari 34 menjadi 56. Ini jadi sebuah tantangan karena kenyamanan harus sama untuk semua ukuran,” ujar Agnes Fillioux, Direktur Industri di Berluti.
Timothee Adolphe, seorang atlet penyandang disabilitas penglihatan, mengatakan kepada AFP bahwa seragam resmi miliknya terasa “sangat nyaman” saat dikenakan.
Atlet panjat dinding Oriane Bertone yang ditemui saat pemotretan percaya bahwa reputasi Paris sebagai “ibu kota mode” telah “dijunjung tinggi” lewat seragam tim Prancis untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2024.